Di saat inilah naluri perampok sang kepala desa menggebu-gebu dan lazimnya di saat menjabatlah, utang di banknya lunas, bahkan rumah reotnya diubah menjadi hotel berbintang. Sambil menghela napas karena kelelahan "mengoceh", Ariston menutup pembicaraannya dengan mengatakan "demokrasi akan melahirkan pemimpin yang berkarakter pelayan, kalau rakyatnya sudah bebas dari kebodohan".
Hari itu, menjadi hari terakhir mereka bisa berdiskusi  ria, karena mulai minggu depan mereka tidak lagi bisa keluar rumah karena ada kebijakan karantina wilayah dari pejabat setempat. Rupanya pandemi juga menghancurkan dialektika-akademis mereka.
Sumber: Buku filsafat praktis Belajar Menelanjangi Diri Sendiri (Aku, Kamu dan Peradaban Kita), fyBo'a, Pustaka Pelajar, 2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H