Mohon tunggu...
Fairy Monisha
Fairy Monisha Mohon Tunggu... Pharmacist -

yes, i am childish and that's my charm!!!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ketidakpastian Itu Menjengkelkan

29 Maret 2016   07:00 Diperbarui: 29 Maret 2016   07:17 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup itu penuh dengan ketidak-pastian.

sedang aku ingin kepastian..

aku tidak ingin hidup dalam tanda tanya,

aku tidak ingin terbangun untuk menjalani hari yang bisa saja akan membabi-buta

aku ingin ada jaminan,, bahwa ketika aku memberikan hatiku,

tidak ada sesiapapun yang akan mampu membuangnya, bahkan berfikirpun tidak akan berani.

aku ingin kepastian disetiap kali langkahku keluar,

akan ada yang akan menunggu dan menyambutku saat kembali,

memanggilku untuk selalu pulang dan merangkulku untuk kepulanganku.

ya, semua orang menginginkan tempat kembali

 

 

hati ku ini hati yang paling rapuh..

jarak antara kebahagiaan dan luka sangat tipis, hingga aku membutuhkan uluran tangan yang akan sangat berhati-hati dalam menggenggamku kelak

hidup ku sudah ku atur sedemikian rupa dan permainan pokerface adalah hal yang lumrah yang keluar secara alami tanpa usaha yang keras..

lalu cinta seperti apa yang akan mampu membaca raut wajah yang penuh tipu daya?

jaminan apa bahwa ekspresi wajah akan selalu terbaca ketika aku sendiri berusaha menyembunyikannya?

bagaimana seseorang akan mengerti ketika aku sendiri tidak menjelaskan atau bahkan menghalanginya dari  "mengerti"?

tapi.. aku tetap ingin dimengerti dalam waktu dan keadaan apapun.

dan karena semua itu tidak pasti,

aku tidak berani.

tidak untuk datang

tidak pula untuk pergi

aku hanya diam, ditempat ku berada.

entah akan ada yang menjemput, menarik atau mendorongku..aku tetap diam ditempat

 

aku ingin percaya bahwa kau tidak akan membuang rasaku, tapi toh tidak ada jaminannya..

aku ingin meyakinka diri, bahwa ketika aku memilihmu, aku akan menikmati hari yang meski tak selalu indah namun kau akan terus disana disampingku.. tapi jaminannya apa?

aku mencoba berdamai dengan egoku, bahwa apapun adanya diriku, akan akan ikut berdamai dengannya, meredakan tangisku, menenangkan amarahku, dan memaafkan kesalahanku.

aku ingin kau tetap mengatakan aku cantik meski sudah dimakan usia dan keriput, aku ingin menjadi bait dalam sajak mu dan lagi-lagi....tak ada ada jaminan untuk semua itu,kan?

bagaimana jika dalam perjalanan kita kau malah tersandung dan jatuh?

bagaimana jika kelak kau berubah dan ingin pergi setelah kau muak dengan jiwaku yang gelap?

bagaimana kalau nanti setelah aku memilihmu, kau malah memalingkan diri dan tak lagi menatap apalagi menungguku?

tidak ada jaminan untuk semua kebahagiaan dalam hidup ini

 

hanya masalah pilihan kan?

bahagia karena kita ingin bahagia?

bahagia tidak tergantung pada orang lain, tapi diri kita sendiri. begitu, kan?

ah...teori!!!!

 

rasa itu tidak pasti!

cinta itu abstrak dan penuh dengan ketidakpastian

bahkan ketika kita memilih untuk bahagia

tidak ada jaminan rasa akan membuat kebahagiaan itu bertahan disana?

lalu?

kau ingin aku menyerahkan kebahagiaan kepada siapa?

Tuhan saja maha membolak-balikkan hati,

bagaimana mungkin sebuah rasa tidak akan berubah?

sebagai karya, kita mewarisi secuil sifat sang pencipta,

maka tidak lah mungkin hidup tanpa rasa yang tidak berubah.

lalu apa jaminannya?

apa jaminannya bahwa kita akan selalu bersama dan belajar untuk bahagia ?

apa jaminannya bahkan ketika rasa itu berubah kita akan mengembalikannya atau setidaknya berjuang mempertahankannya?

 

tidak ada jaminan untuk rasa,..terutama cinta.

makanya aku akan selalu ketakutan..entah sampai kapan

ketika kau memilih pergi, jangan lupa tinggalkan pesan,

sehingga aku tau dengan pasti saat kau pergi,

jadi aku tidak menunggu mu untuk menjemputku

ketika kau ingin datang atau bahkan menungguku,

pastikan juga aku mengetahuinya dengan pasti..

agar aku dapat melangkah pasti tanpa keraguan akankah kau  menyambutku atau tidak.

ketika hitam, makan menghitam dan jadilah gelap

ketika kau memilih putih, maka terang dan bercahayalah..

jangan menjadi abu-abu, karena aku tidak suka ketidakpastian.

 

jika hendak bertanya, sisipkan tanda tanya, jangan lagi diikuti dengan tanda seru setelahnya,

karena itu artinya mengubah kepastian menjadi ketidakpastian.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun