Mohon tunggu...
Fairuz Lazuardi Nurdani
Fairuz Lazuardi Nurdani Mohon Tunggu... Lainnya - Bachelor of Law

Email : fairuzlazuardi15@gmail.com Instagram : fairuzlazuardi Twitter : @fairuzlazuardi Cp : 082124176998

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Potret Kemunduran Demokrasi: Machstaat dalam Praktik, Politik Pragmatis Elite dan Sosok Prematur Menjadi Masalah Kontemporer Bangsa

25 Oktober 2023   14:29 Diperbarui: 25 Oktober 2023   15:11 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Generasi tua saat ini tak seperti H.O.S Tjokroaminoto yang mau mendidik generasi muda mencapai puncak intelektualitasnya sebelum ia terjun ke dalam dunia politik. Adapun justru para generasi tua dalam melaksanakan pergulatan politik saat ini hanya menjadikan generasi muda sebagai tameng atau sebagai alat politik. Ini yang pada akhirnya menyebabkan massifnya kedunguan dalam berpolitik karena minimnya pendidikan politik membuat sosok-sosok prematur begitu banyak dilahirkan dan berpotensi tak bisa memajukan bangsa dan negara sebagaimana amanat dari Pancasila dan Konstitusi.

Kesimpulan

Pembahasan kita masuk dalam kesimpulan, yaitu potret kemunduran Demokrasi memperlihatkan kondisi bangsa dan negara semakin tidak baik-baik saja. Ada banyak faktor penyebab yang membuat kondisi saat ini semakin merebak yaitu karena sistem pendidikan yang masih cukup stagnan di negara kita membuat kualitas Demokrasi minim peningkatan atau bahkan penurunan akibat kebodohan-kebodohan yang sengaja di desain untuk Masyarakat agar nalar kritis menjadi tumpul dan individu visioner semakin sulit ditemukan. Adapun kesenjangan yang curam membuat akses terhadap pendidikan dan lain sebagainya tak merata dan itu dibiarkan saja selama ini sehingga menciptakan kelas-kelas sosial, tentu mereka yang ada dalam kelas sosial tipe atas akan memonopoli banyak hal baik itu kekuasaan maupun berbagai sumber daya lainnya lalu kelas sosial dibawah dibuat semakin terjepit dan akhirnya membuat mereka menyerah pada keadaan juga tak lagi memikirkan bagaimana melakukan perlawanan karena mencukupi kebutuhan kehidupan adalah yang utama.

Keadaan krisis harus segara kita hentikan, singkirikan politisi yang tak layak atau tak berorientasi pada kepentingan umum, bangkrutkan partai-partai yang hanya mendsitribusikan kader korup untuk menjadi elite publik, bumi hanguskan korporasi yang menindas buruh nya, tumpas mafia penghisap kesejahteraan petani. Kita harus massifkan kecerdasan rakyat lewat literasi, membangun negeri secara berdikari, menciptakan kedaulatan politik tanpa intervensi, mengaktivasi kultur budaya dalam kehidupan sehari-hari serta menghapus kelas-kelas sosial pada Masyarakat menuju Masyarakat tanpa kelas dengan negara kuat yang mampu mendistribusikan kesejahteraan secara proposional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun