Mohon tunggu...
Fairuz Irbah
Fairuz Irbah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Inggris di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Membaca Novel

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Meaningless Regret

16 Desember 2022   20:20 Diperbarui: 16 Desember 2022   20:38 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Today Senja will picket everything. Right, Senja?"

"But, Lin I don't---"

Senja had not finished speaking yet, Alin cut her off, "You guys should just go home already. Senja can take care of it anyway."

"Yeah! Thank you, Senja!" said Bulan.

"The spirit of cleaning Senja!" continued Jeffry.

Bulan, Sean, and Jeffry left the class. Remaining Senja and Alin.

"Alin, why did you say that?"

"So what? You don't like it? Yes, don't picket, so that tomorrow you will be scolded by Mr. Malik." threatened Aline.

Luckily Senja is patient. She no longer answered Alin and started cleaning the classroom. Alin smiled. Feels like she won. Almost half of the class was swept by Senja. Meanwhile, Alin only orders Senja.

"Senja, clear that part"

"Alin, why don't you help me and just order me?" asked Senja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun