"Namanya juga basa-basi," Jopen pun tertawa.
Jopen, menurutmu apakah ada ujung lautan dari yang luas ini? Apakah harta karun itu ada? Apakah di tengah lautan ada binatang raksasa? Apakah Atlantis itu ada, kota tenggelam yang misterius?
"Sabar-sabar kalau nanya itu satu-satu, emangnya aku ensiklopedia?" Jawab Jopen yang tidak menjawab satu pun pertanyaan Jakka.Â
Tapi itu sangat membuatku pensaran. Semua itu memenuhi pikiranku, oh iya apakah kamu pernah mendengar kota bikini bottom? Sekarang lagi banyak dibicarakan.
"Oh itu, aku juga tidak tahu," Bilang Jopen.
Kenapa kita tidak boleh ikut melaut bersama warga kampung? Padahal kalau boleh pasti semua pertanyaan ini akan terjawab. Tapi aku punya rencana yang bagus, aku akan menyelinap ke dalam kapal besok sore.Â
"Apa?!" Jopen terkejut mendengarnya," Apa kamu sudah gila? Itu sangat berbahaya dan kita belum pernah kesana. Bagaimana jika kamu terjatuh lalu dimakan hiu dan kamu takkan hidup lagi."Â
Walaupun begitu aku akan tetap pergi bagaimanapun caranya. Aku akan mencari waktu yang tepat untuk masuk ke dalam kapal. Aku akan melihat dunia yang lebih luas lagi.
"Bagaimana kalau kamu mencoba untuk bertanya ke ayahmu dahulu. Mungkin kamu akan dibolehkan untuk ikut dengan ayahmu," Jopen mencoba memberi saran.
"Pasti tidak akan dibolehkan!" Jakka mengeraskan suaranya.
"Kalau begitu jangan pergi lebih baik kamu menolong ibumu memasak atau bermain, daripada mencari di mana ujung laut," Jopen berdiri dan pergi.