Mohon tunggu...
Faiq Aminuddin
Faiq Aminuddin Mohon Tunggu... Guru - Guru

pelayan pelajar Irsyaduth Thullab dan penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sampai Jumpa di Surga, Dik

21 Oktober 2024   13:04 Diperbarui: 21 Oktober 2024   13:22 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sampai Jumpa di Surga, Dik

Cerita Anak oleh Faiq Aminuddin

Hari ini Kak Rafa sangat sedih karena adiknya sedang sakit. Bukan sakit biasa seperti batuk atau pilek. Dik Hadi sakit Demam berdarah. Karena trombositnya sangat rendah, Dik Hadi harus dirawat di rumah sakit. Badan Dik Hadi juga sangat lemas. Oleh karena itu harus diinfus. Kasihan dik Hadi.... 

Rafa membayangkan tangan adiknya yang kecil ditusuk jarum.

"Tapi kalau tidak diinfus, dik Hadi mungkin akan semakin lemas ... Apakah tidak ada cara pengobatan yang menyenangkan? Dik Hadi kok bisa sakit ya?" Rafa bertanya-tanya di dalam hati.

Menurut Rafa, Dik Hadi selalu jaga kebersihan. Dik Hadi tidak malas mandi. Dik Hadi juga jarang jajan. Dik Hadi lebih suka makan masakan ibu daripada jajan. Kalau ada yang membelikan dua es krim, jatah Dik Hadi selalu diberikan Kak Rafa. Dik Hadi lebih suka minum air putih. Menurut Dik Hadi, minum air putih lebih segar daripada minum es.

Bapak dan Ibu juga menjaga kebersihan rumah agar tidak ada nyamuk Aedes aegypti. Hampir setiap Jum'at bapak menguras kulah penampungan air. Ibu juga selalu memasang kelambu nyamuk di tempat tidur. Pakaian yang kotor langsung dicuci. Ketika sudah kering, pakaian langsung dilipat. "Jangan menumpuk dan menggantung pakaian terlalu lama! Jangan sampai pakaian kita jadi sarang nyamuk!" Begitu pesan ibu setiap Rafa melepas seragam sekolah

Bahkan kemarin di Hadi membantu Bapak membersihkan semak-semak di belakang rumah. Bapak juga menanam serai wangi di pot. Tanaman pengusir nyamuk itu diletakkan di depan rumah bersama pot-pot bunga.

Tidak hanya Rafa yang sedih. Bapak, ibu dan dan nenek juga sedih. Tidak hanya sedih tapi juga repot. Ibu menemani Dik Hadi di rumah sakit. Jadi, ibu juga harus ikut menginap di rumah sakit. Bapak harus bolak-balik ke rumah sakit. Untung ada nenek yang menemani kak Rafa di rumah. 

Sebenarnya kak Rafa juga ingin menemani dik Hadi di rumah sakit. Tapi ternyata anak-anak,  yang sehat dan usianya belum 14 tahun, tidak boleh berada di rumah sakit. "Kata dokter, sistem kekebalan tubuh anak-anak masih rendah. Jadi, kalau di rumah sakit dikhawatirkan bisa tertular penyakit. Di rumah sakit kan memang banyak orang sakit ..." Begitu penjelasan nenek pada Hadi.

"Nek, kapan Dik Hadi pulang?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun