Di sekolah, Adi bercerita kepada pak guru Syamsul. Adi minta ijin untuk mendaftar lomba pelajaran matematika. Adi memang suka berhitung. Adi juga suka permainan tebak-tebakan. Jadi, Adi suka ikut lomba walau tidak menang. Pak Syamsul juga mendukung rencana Adi.
Pulang dari sekolah, Adi langsung mencari HPnya. Seperti kemarin, siang itu Ibu juga mengingatkan Adi tanpa emosi.
"Kalau mau main HP, tolong ganti baju dulu!" Begitu pesan ibu.
"Iya, Bu," jawab Adi dengan tetap asyik dengan HPnya.
Sesuai saran pak Syamsul, Adi memeriksa kembali informasi lomba dengan lebih teliti. Adi menyalin informasi tersebut kemudian mengirimkan ke HP pak Syamsul lewat aplikasi perpesanan. Adi juga mengirimkan tautan sumber informasi tersebut.
"Demi keamanan, sebelum mendaftar, lebih baik Adi minta pertimbangan orang tua dulu." Begitu pesan pak Syamsul tadi pagi.
Adi ingin memberi tahu ibu tapi ragu. Ternyata lomba tersebut tidak gratis. Adi tidak mau merepotkan bapak dan ibunya lagi. Adi sudah sangat senang karena dibelikan HP.
Beberapa saat kemudian, ibu melihat Adi masih memakai sepatu. Tas sekolahnya tergeletak di dekat pintu. Ibu pun mengambilkan baju ganti.
"Ini, ganti baju dulu, Nak."
Adi terkejut sehingga HPnya terlepas dari tangan. Untung HPnya tidak jatuh ke lantai. Ibu pun hanya geleng-geleng kepala.
"Pak, bagaimana ya caranya agar Adi tidak lupa waktu karena terlalu asyik dengan HPnya?" Begitu tulis ibu lewat aplikasi perpesanan. Ibu mengirim pesan tersebut kepada Bapak yang masih di tempat kerja.