Mohon tunggu...
Faiq Aminuddin
Faiq Aminuddin Mohon Tunggu... Guru - Guru

pelayan pelajar Irsyaduth Thullab dan penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Alarm Tengah Malam

13 Oktober 2024   18:00 Diperbarui: 13 Oktober 2024   18:04 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Alarm Tengah malam

Cerita Anak Faiq Aminuddin

Namanya Adi Saputra. Murid kelas lima ini biasa dipanggil Adi. Adi suka sibuk dengan HPnya. Dari bangun tidur sampai tidur lagi, Adi hampir tidak pernah berpisah dengan HPnya.

Adi baru saja mendapat hadiah HP dari bapaknya. Adi sangat senang walau hadiahnya bukan HP baru. Adi memang sudah lama ingin punya HP. Adi sudah minta kepada ibu. Ibu hanya tersenyum dan menggelengkan kepala. Adi juga sudah minta kepada bapak. Bapak juga selalu menjawab, "belum waktunya."

Mungkin karena Adi terlalu sering merengek minta dibelikan HP, Bapak pun akhirnya berjanji akan membelikan HP. Tentu saja Adi senang sekali.

"Tapi ada syaratnya," kata bapak.

Adi tetap senang, mungkin karena belum tahu syarat yang diajukan Bapak.

"Apa syaratnya, Pak?" Adi bertanya penuh semangat.

Ternyata, Bapak akan membelikan Adi HP jika dia meraih peringkat pertama saat penerimaan rapor. Ini syarat yang sangat berat bagi Adi. Adi tetap semangat. Adi semakin rajin belajar. Adi juga semakin rajin berdoa.

Biasanya, saat penerimaan raport, Adi selalu berada di peringkat ketiga. Peringkat pertamanya selalu diraih oleh Eka. Peringkat keduanya juga selalu diraih oleh Aqil. Jadi, sepertinya sulit sekali bagi Adi untuk meraih peringkat pertama.

Adi sangat beruntung. Menjelang tengah semester, Eka pindah sekolah ke Jakarta. Eka sekeluarga pindah ke Jakarta karena bapaknya pindah tugas di kampus universitas negeri Jakarta. Adapun Aqil, tiba-tiba sakit sehari sebelum penilaian akhir semester. Aqil harus dirawat beberapa hari di rumah sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun