Ayam Pelangi
Cerita anak oleh Faiq Aminuddin
Pagi-pagi sekali Hadi ikut Kakek pergi ke pasar. Mereka naik sepeda motor. Ayam-ayam ditaruh di dalam rombong yang diletakkan di kanan kiri boncengan. Karena badannya belum begitu tinggi, Hadi duduk di depan Kakek. Kakek memakai helm berwarna putih. Hadi memakai helm hijau bergambar kartun sepeda terbang. Adapun ayam-ayam tidak memakai helm.
Kakek punya peliharaan ayam di rumah. Setiap Jum'at Legi Kakek menjual ayamnya ke pasar. Setelah menjual ayam, kakek membeli anak ayam lagi untuk dipelihara. Biasanya kakek membeli anak ayam jantan. Biasanya anak ayam jantan harganya lebih murah. Kakek hanya merawat anak ayam menjadi ayam yang siap disembelih.
Hadi baru tahu, ternyata ada beberapa jenis anak ayam yang dijual di pasar. Ada anak ayam petelur. Ada anak ayam pedaging. Ada juga anak ayam pelangi. Anak ayam yang berwarna warni inilah yang membuat Hadi tertarik. Hadi jadi ingin punya ayam.
Kakek membeli sepuluh ekor anak ayam jantan.
“Hadi juga mau beli anak ayam, Kek.” Hadi merengek.
“Kamu ingin pelihara dan jual ayam juga seperti Kakek?”
Hadi menggeleng.
"Kamu ingin makan daging ayam?" Kakek bertanya lagi.
Hadi menggeleng lagi. "Kasihan, Kek. Jangan dimakan."