Mohon tunggu...
Faiq Aminuddin
Faiq Aminuddin Mohon Tunggu... Guru - Guru

pelayan pelajar Irsyaduth Thullab dan penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rumah Tanpa Ibu

7 Oktober 2024   13:14 Diperbarui: 7 Oktober 2024   13:25 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setelah menyapu ruang tamu, Dodi berencana menyapu halaman. Tapi Dodi merasa sudah sangat lelah. Dodi pun istirahat di ruang tengah sambil menonton televisi. Tidak terasa, Dodi tertidur.

Dodi terbangun karena ada suara mobil parkir di halaman rumah. Ternyata dik Aqil dan ibu pulang. Mereka dijemput oleh pak RT dengan mobil siaga desa. Bapak tidak ikut karena masih di tempat kerja.

Dodi berlari dan memeluk ibu dengan erat. Dodi sangat rindu pada ibu. “Maaf, Bu… halaman rumahnya kotor. Rencananya akan Dodi sapu setelah istirahat. Eh malah ibu sudah pulang. ..”

Ibu, dik Aqil dan pak RT pun tertawa melihat tingkah Dodi.

“Kamu anak baik, Nak,” puji pak RT. “Anak yang baik memang harus rajin membantu orang tua membersihkan rumah.”

Dodi pun tersenyum. Sebenarnya Dodi malu. Dodi merasa menjadi anak yang kurang rajin.

“Saya harus lebih rajin dan tidak boleh malas-malasan.” Dodi berjanji dalam hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun