Diagnosa
Untuk mengetahui apakah sesorang menderita TB, dilakukan pemeriksaan mikroskop dahak di laboratorium puskesmas atau rumah sakit, ditemukannya kuman TB dalam dahak menunjukkan bahwa orang tersebut terinfeksi TB. Untuk mendukung diagnose dapat pula dilakukan pemeriksaan rontgen foto.
Kemungkinan penularan
Menurut sumber Transjakarta, daya angkut mencapai 400.000 penumpang per hari, kondisi Bus Transjakarta yang ber AC, jendela dan pintu senantiasa tertutup. Pada jam sibuk (peak hour), bus berpenumpang sangat padat, sehingga penumpang berdesak desakan, hampir tidak ada jarak antar penumpang yang berdiri.
Jika jumlah penumpang 200.000 perhari (bolak balik), dengan angka prevalensi 297/100.000, maka diprakirakan ada 594 penderita. yang setiap saat dapat menularkan pada penumpang lainnya.
Bila radius paparan bercak renik adalah 2 meter (lihat gambar), dan dalam radius tersebut diprakirakan ada 10 penumpang, maka akan ada 5.940 yang terpapar dimana 10% (594) diantaranya akan menjadi penderita TB dalam kurun waktu 2 tahun, suatu angka yang sangat tinggi yang perlu mendapat perhatian kita semua. Seorang penderita TB aktif akan menularkan lagi kepada 15 - 20 orang lainnya per tahun. Agar dapat sembuh seorang penderita harus menelan obat kombinasi tetap selama 6 bulan.
Saat ini Kementerian Kesehatan Indonesia belum memiliki data yang sahih dari operational research, tentang angka penularan TB yang terjadi di angkutan umum ber AC. Namun berdasarkan referensi evidence base dari beberapa literature, perhitungan diatas cukup rasional dan sangat mungkin terjadi.
Pencegahan
Pelaksanaan program pencegahan memerlukan pengaturan, manajemen, pelatihan dan anggaran yang bila dihitung tidak terlalu besar, jika dibandingkan dengan hasil serta dampak penularan yang terjadi, partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan.