Thomas Stamford Raffles, seorang orientalis Inggris yang terkenal dengan karyanya di Nusantara, memiliki peran signifikan dalam membentuk identitas bangsa Indonesia. Meskipun masa kekuasaannya di Hindia Belanda relatif singkat, yakni antara tahun 1811 hingga 1816, pengaruhnya dalam berbagai aspek kehidupan di Nusantara terasa hingga kini.
Raffles dan Sejarah Nusantara
Thomas Stamford Raffles, yang lahir pada tahun 1781 di Jamaica, mulai meniti kariernya di Hindia Timur sebagai pegawai East India Company. Saat Inggris menguasai Hindia Belanda pada masa Perang Napoleon, Raffles ditunjuk sebagai Letnan Gubernur Jawa. Dalam perannya ini, ia melakukan berbagai reformasi yang berdampak luas terhadap masyarakat lokal dan pemerintahan kolonial.
Salah satu kontribusi terbesar Raffles adalah karyanya yang monumental, *The History of Java*. Buku ini tidak hanya mengupas sejarah Jawa tetapi juga kebudayaan, ekonomi, dan adat istiadat masyarakatnya. Melalui buku ini, dunia Barat mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang Nusantara. Lebih dari itu, karya ini menjadi salah satu referensi penting dalam studi sejarah dan budaya Jawa.
Reformasi Sosial dan Ekonomi
Raffles dikenal dengan kebijakan-kebijakan progresifnya yang berupaya mengubah sistem feodal yang kaku di Jawa. Ia memperkenalkan sistem sewa tanah, yang bertujuan untuk menggantikan sistem tanam paksa dan kerja rodi yang sangat membebani petani. Meskipun kebijakan ini tidak sepenuhnya berhasil dan menghadapi banyak tantangan, upaya Raffles untuk memperbaiki kondisi petani menunjukkan kepeduliannya terhadap kesejahteraan rakyat.
Selain itu, Raffles juga memprakarsai berbagai proyek pembangunan infrastruktur, termasuk pembangunan jalan dan jembatan, yang meningkatkan mobilitas dan perekonomian di Jawa. Ia juga mendukung penggalian arkeologis dan pelestarian situs-situs bersejarah, termasuk Borobudur, yang saat itu berada dalam kondisi terlantar.
Konservasi Budaya dan Penemuan Arkeologis
Salah satu warisan Raffles yang paling menonjol adalah usahanya dalam konservasi budaya dan penemuan arkeologis. Ia sangat tertarik pada peninggalan sejarah dan budaya Jawa. Dengan dukungan dari pemerintah kolonial, Raffles menginisiasi penggalian dan pemeliharaan Candi Borobudur, yang kemudian dikenal sebagai salah satu situs warisan dunia UNESCO.
Raffles juga mengumpulkan dan mendokumentasikan berbagai manuskrip kuno, artefak, dan seni tradisional. Koleksi ini kemudian menjadi dasar bagi studi kebudayaan Jawa dan menjadi aset berharga bagi museum-museum di Eropa. Melalui usahanya ini, Raffles membantu melestarikan warisan budaya Nusantara yang tak ternilai harganya.
Warisan dan Kontroversi