"Pemberhentian terakhir, stasisun tanah abang. Sebelum turun, harap perhatiakan tiket dan barang bawaan anda. Pastikan tidak tertinggal ataupun tertuker di dalam rangkaian kereta, terima kasih".
"Untuk penumpang yang akan turun, agar memperhatikan celah peron".
"Hati-hati pintu akan dibuka".
Aku anak desa yang jarang sekali menaiki kereta KRL sangat antusias mendengarkan informasi demi informasi yang terdapat di setiap kereta akan berhenti.
"Bau, kabau".
Aku merasa ada yang memanggilku dengan sebutan ketika aku kecil dari kejauhan. Ternyata sakti sudah menunggu di dekat pintu keluar.
"Gimana Kabar lo bau?" tanya sakti sambil memelukku tanda persahabatan kita.
"Alhamdulillah gua sehat. Lo gimana dikota? Banyak problem nggak?" tanyaku antusias penasaran dengan kehidupan di ibu kota.
"Alhamdulillah semua aman tentram dan terkendali" jawab sakti santai.
"Ashiaapp" jawabku
Disaat matahari sedang menunjukkan pancaran cahayanya ke seantero kota, kami menuju daerah kemang temapt kost sakti dengan menggunakan mobil Honda Jazz berwarna biru menyala milik sakti. Katanyasih biar kekinian mobilnya dicat warna mencolok. Entahlah, aku tidak tahu banyak tentang itu. Yang jelas aku senang karena bisa duduk didepan sebelah kiri bak pejabat dan bos-bos besar yang sedang diantar ke sebuah tempat oleh sopir pribadinya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!