Mohon tunggu...
Faidah Misbah
Faidah Misbah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi main foli

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Social Emotional learning (SEL)

21 Januari 2025   09:19 Diperbarui: 21 Januari 2025   09:19 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Social Emotional Learning (SEL)
Social Emotional Learning (SEL) adalah proses pengembangan dan penerapan keterampilan emosional dan sosial yang diperlukan untuk mengelola emosi, membangun hubungan yang positif, serta membuat keputusan yang sehat dan bertanggung jawab. SEL bertujuan untuk membantu individu, terutama anak-anak dan remaja, untuk mengembangkan keterampilan yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan mereka, tetapi juga kinerja akademik dan hubungan sosial.

Definisi dan Tujuan SEL:
SEL mengacu pada keterampilan dan proses yang memungkinkan seseorang untuk:
1. Mengelola Emosi: Memahami dan mengelola perasaan diri, seperti kecemasan, kemarahan, atau kebahagiaan.
2. Menumbuhkan Empati: Menyadari perasaan orang lain dan merespons dengan cara yang penuh empati dan pengertian.
3. Membangun Hubungan Positif: Mengembangkan keterampilan dalam berkomunikasi, bekerja sama, dan menjaga hubungan yang sehat dengan orang lain.
4. Mengambil Keputusan yang Bertanggung Jawab: Mengambil keputusan yang baik dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap diri sendiri dan orang lain.
5. Meningkatkan Kesejahteraan dan Prestasi Akademik : Dengan mengembangkan keterampilan sosial dan emosional, individu lebih siap menghadapi tantangan hidup dan mencapai potensi akademik yang lebih baik.

Komponen Utama SEL
Komponen utama dalam SEL yang sering dijadikan acuan dalam berbagai program dan kurikulum meliputi lima area utama yang dikenal dengan "Five Core Competencies" yang dikembangkan oleh Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL) :

1. Self-Awareness (Kesadaran Diri)
   Kemampuan untuk mengenali dan memahami perasaan, pikiran, dan nilai-nilai diri sendiri, serta bagaimana hal itu memengaruhi perilaku dan keputusan.
   - Contoh: Menyadari ketika merasa cemas sebelum ujian dan memahami mengapa perasaan tersebut muncul.

2. Self-Management (Manajemen Diri)
   Kemampuan untuk mengelola emosi, perilaku, dan pikiran dalam berbagai situasi yang menantang, serta menetapkan dan mencapai tujuan pribadi.
   - Contoh: Mengendalikan amarah dan tetap tenang saat terlibat dalam konflik.

3. Social Awareness (Kesadaran Sosial)  
   Kemampuan untuk memahami perspektif orang lain dan menunjukkan empati terhadap mereka, serta menghargai keberagaman.
   - Contoh: Memahami perasaan teman yang sedang sedih dan menunjukkan empati dengan menawarkan dukungan.

4. Relationship Skills (Keterampilan Hubungan)  
   Kemampuan untuk membangun dan memelihara hubungan yang sehat dan mendukung, termasuk keterampilan dalam komunikasi, kerja sama, dan penyelesaian konflik.
   - Contoh: Bekerja sama dalam proyek kelompok dan menyelesaikan perbedaan pendapat dengan cara yang konstruktif.

5. Responsible Decision-Making (Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab)
   Kemampuan untuk membuat keputusan yang sehat dan etis dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap diri sendiri dan orang lain.
   - Contoh: Memilih untuk meminta maaf kepada teman setelah terjadi kesalahpahaman, meskipun itu bukan kesalahan besar.

CASEL (Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning)
CASEL adalah organisasi yang berfokus pada pengembangan dan penerapan Social Emotional Learning (SEL) di sekolah-sekolah di seluruh dunia. Mereka memberikan pedoman, sumber daya, dan penelitian terkait praktik terbaik dalam mengintegrasikan SEL ke dalam pendidikan.

Sejarah dan Tujuan CASEL:
CASEL didirikan pada tahun 1994 dengan tujuan untuk memperkenalkan, mengembangkan, dan mempromosikan program-program SEL di sekolah-sekolah. Organisasi ini berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan dengan mengintegrasikan pengajaran sosial-emosional dalam kurikulum dan budaya sekolah.

Tujuan CASEL:
- Memajukan penerapan SEL di tingkat pendidikan yang lebih luas, baik di dalam kurikulum maupun dalam budaya sekolah.
- Menyediakan pedoman berbasis penelitian** untuk membantu sekolah dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi program SEL yang efektif.
- Meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya keterampilan sosial-emosional dalam mendukung keberhasilan akademik dan kesejahteraan siswa.

CASEL's SEL Framework
CASEL mengembangkan sebuah kerangka kerja (framework) yang dikenal sebagai "The CASEL 5" , yang mencakup lima kompetensi inti yang serupa dengan komponen SEL yang telah disebutkan sebelumnya. Kerangka ini bertujuan untuk memberikan panduan yang komprehensif tentang bagaimana SEL dapat diterapkan di sekolah:

1. Self-Awareness (Kesadaran Diri)
   Fokus pada kemampuan untuk mengidentifikasi dan memahami perasaan serta pengaruhnya terhadap perilaku dan pemikiran.

2. Self-Management (Manajemen Diri)
   Mengajarkan keterampilan untuk mengelola emosi, stres, dan pengaturan diri dalam situasi yang berbeda.

3. Social Awareness (Kesadaran Sosial)
   Mengembangkan keterampilan untuk memahami perspektif orang lain dan membangun empati terhadap keberagaman dan latar belakang yang berbeda.

4. Relationship Skills (Keterampilan Hubungan)
   Menekankan pentingnya komunikasi efektif, kerja sama, dan kemampuan untuk mengelola konflik serta membangun hubungan yang positif.

5. Responsible Decision-Making (Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab)  
   Mengajarkan siswa bagaimana membuat keputusan yang sehat, etis, dan mendukung kesejahteraan mereka dan orang lain.

Implementasi SEL dan CASEL di Sekolah
Untuk mengimplementasikan SEL dan prinsip-prinsip CASEL secara efektif di sekolah dasar, beberapa langkah strategis dapat diambil:

1. Integrasi dalam Kurikulum  
   Menerapkan pengajaran SEL secara langsung melalui mata pelajaran seperti Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Jasmani, atau mata pelajaran lain yang relevan, serta melalui program ekstrakurikuler.

2. Pelatihan untuk Guru dan Staf  
   Guru dan staf sekolah perlu dilatih untuk memahami konsep SEL dan bagaimana menerapkannya dalam interaksi sehari-hari dengan siswa. Pelatihan ini mencakup pengenalan terhadap strategi manajemen kelas yang mendukung keterampilan sosial-emosional.

3. Kegiatan Sosial-Emosional yang Terencana  
   Mengadakan kegiatan yang melibatkan pengembangan keterampilan sosial-emosional, seperti diskusi kelompok, permainan yang mendukung kerja sama, atau proyek kelompok yang menekankan pada empati dan komunikasi efektif.

4. Pembuatan Lingkungan Sekolah yang Mendukung  
   Membuat lingkungan yang aman, inklusif, dan mendukung, di mana setiap siswa merasa diterima dan dihargai. Lingkungan sekolah yang positif dapat memperkuat keterampilan sosial dan emosional yang diajarkan di kelas.

5. Evaluasi dan Penilaian
   Melakukan evaluasi terhadap keberhasilan implementasi SEL di sekolah dengan memonitor perkembangan siswa dalam hal keterampilan sosial-emosional, serta melibatkan orang tua dalam mendukung perkembangan anak di rumah.

Manfaat SEL dan CASEL
Penerapan SEL di sekolah dasar memberikan berbagai manfaat bagi siswa, termasuk:
- Peningkatan Kesejahteraan Emosional : Anak-anak yang terlibat dalam program SEL cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih baik, dapat mengelola stres, serta memiliki perasaan yang lebih positif terhadap diri mereka sendiri.
- Peningkatan Kinerja Akademik: Penelitian menunjukkan bahwa SEL dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk fokus, belajar, dan berprestasi lebih baik dalam ujian serta tugas akademik.
- Perkembangan Sosial yang Positif: Anak-anak dengan keterampilan sosial-emosional yang baik lebih mampu membangun hubungan yang positif dengan teman sebaya, guru, dan anggota komunitas lainnya.
- Pengurangan Perilaku Negatif: Dengan keterampilan dalam mengelola emosi dan konflik, siswa cenderung mengurangi perilaku buruk seperti kekerasan, bullying, dan keterlambatan.

Penutup
Social Emotional Learning (SEL) dan CASEL memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung perkembangan emosional, sosial, dan akademik siswa. Dengan mengajarkan keterampilan yang berkaitan dengan pengelolaan emosi, empati, komunikasi, dan pengambilan keputusan yang baik, SEL membantu siswa berkembang menjadi individu yang lebih seimbang, berdaya, dan siap menghadapi tantangan dalam kehidupan. Implementasi SEL di sekolah dapat memperkuat hubungan antar siswa dan guru, serta menciptakan budaya sekolah yang positif dan inklusif.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun