CASEL's SEL Framework
CASEL mengembangkan sebuah kerangka kerja (framework) yang dikenal sebagai "The CASEL 5" , yang mencakup lima kompetensi inti yang serupa dengan komponen SEL yang telah disebutkan sebelumnya. Kerangka ini bertujuan untuk memberikan panduan yang komprehensif tentang bagaimana SEL dapat diterapkan di sekolah:
1. Self-Awareness (Kesadaran Diri)
  Fokus pada kemampuan untuk mengidentifikasi dan memahami perasaan serta pengaruhnya terhadap perilaku dan pemikiran.
2. Self-Management (Manajemen Diri)
  Mengajarkan keterampilan untuk mengelola emosi, stres, dan pengaturan diri dalam situasi yang berbeda.
3. Social Awareness (Kesadaran Sosial)
  Mengembangkan keterampilan untuk memahami perspektif orang lain dan membangun empati terhadap keberagaman dan latar belakang yang berbeda.
4. Relationship Skills (Keterampilan Hubungan)
  Menekankan pentingnya komunikasi efektif, kerja sama, dan kemampuan untuk mengelola konflik serta membangun hubungan yang positif.
5. Responsible Decision-Making (Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab) Â
  Mengajarkan siswa bagaimana membuat keputusan yang sehat, etis, dan mendukung kesejahteraan mereka dan orang lain.
Implementasi SEL dan CASEL di Sekolah
Untuk mengimplementasikan SEL dan prinsip-prinsip CASELÂ secara efektif di sekolah dasar, beberapa langkah strategis dapat diambil:
1. Integrasi dalam Kurikulum Â
  Menerapkan pengajaran SEL secara langsung melalui mata pelajaran seperti Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Jasmani, atau mata pelajaran lain yang relevan, serta melalui program ekstrakurikuler.
2. Pelatihan untuk Guru dan Staf Â
  Guru dan staf sekolah perlu dilatih untuk memahami konsep SEL dan bagaimana menerapkannya dalam interaksi sehari-hari dengan siswa. Pelatihan ini mencakup pengenalan terhadap strategi manajemen kelas yang mendukung keterampilan sosial-emosional.
3. Kegiatan Sosial-Emosional yang Terencana Â
  Mengadakan kegiatan yang melibatkan pengembangan keterampilan sosial-emosional, seperti diskusi kelompok, permainan yang mendukung kerja sama, atau proyek kelompok yang menekankan pada empati dan komunikasi efektif.
4. Pembuatan Lingkungan Sekolah yang Mendukung Â
  Membuat lingkungan yang aman, inklusif, dan mendukung, di mana setiap siswa merasa diterima dan dihargai. Lingkungan sekolah yang positif dapat memperkuat keterampilan sosial dan emosional yang diajarkan di kelas.