Mohon tunggu...
Fahrurozi Umi
Fahrurozi Umi Mohon Tunggu... Penulis - Alumni Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir, Universitas al-Azhar, Kairo, Mesir.

Penulis pernah menempuh pendidikan Sekolah Dasar di MI al-Khairiyyah, Panecekan. Dan melanjutkan ke tingkat Sekolah Menengah Pertama di Mts al-Khairiyyah, Panecekan. Kemudian meneruskan jenjang studi di Pondok Pesantren Modern Assa'adah, Cikeusal. Dan penulis lulus dari Universitas al-Azhar, Kairo pada tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Marx, Harta dan Hamka

16 Februari 2024   18:49 Diperbarui: 16 Februari 2024   18:52 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pewartanusantara.com

Untuk itu hendaklah si tidak punya, yang bemama Proletar merebut kuasa dari kelas si berpunya. Setelah kekuasaan didapat hendaklah diadakan pemerintahan Diktator Proletariat, yaitu gabungan kelas buruh dan tani. Dengan cara diktator dicabut segala hak tiap-tiap peribadi dari mempunyai, dan semua menjadilah hak kepunyaan pemerintahan yang berkuasa.

Dan diktator proletariat itu tetap dipertahankan, sampai kelak datang masanya, sesudah melalui Sosialisme, mencapai Komunisme. ltulah dia menurut Marx dan orang-orang yang mempercayainya, suatu zaman surga dunia yang gilang-gemilang, di mana kata hak milik tidak ada lagi.

Tidak ada yang mempunyai khusus, sebab semua kepunyaan bersama. Dengan demikian loba tidak ada lagi dan bakhilpun tidak. Sebab tidak ada yang akan dilobakan ataupun dibakhilkan.

Sebagaimana diketahui, ajaran Karl Marx timbul ialah setelah penyakit loba tamak dan bakhil sudah sampai pada puncaknya di Benua Eropa pada abad Kesembilanbelas, dengan sebab adanya Ekonomi Liberal, yang tumbuh sesudah naiknya Kelas Borjuis mengalahkan Kelas Feodal. Kemajuan mesin-mesin dan berpindahnya ekonomi dari agraria (pertanian) kepada industri (Hasil mesin) menjadi kekayaan yang berlimpah-limpah dari tuanpunya pabrik, dan miskin melarat menderita dari buruh-buruh yang bekerja pada pabrik. 

Maka Karl Marxlah yang menimbulkan kesadaran harga diri dan adanya kekuatan yang menentukan pada si buruh dan tani tadi, bahwasanya mereka bukan semata-mata alat sebagai mesin itu, tetapi manusia bernyawa yang mesin itu tidak akan jalan kalau bukan mereka yang menjalankan. 

Apabila si buruh-tani insaf akan kekuatannya, maka si tuanpunya mesin, si Kapitalis tidak bisa buat apa-apa. Marxlah yang mendengungkan semboyannya yang terkenal di seluruh dunia: "Kaum buruh di seluruh dunia bersatulah kamu. Serikat lntemasional mesti di dunia." 

Sebab beliau sudah tahu bahwa Kapitalisme ini bukanlah keistimewaan suatu negara, melainkan tali bertali di antara seluruh dunia. Sebab itu maka kaum buruh pun bukan terbatas di suatu negara, melainkan satu pula nasibnya di seluruh dunia. Maka menentang musuh lntemasional, hendaklah secara lntemasional pula.

Teranglah bahwa maksud ajaran Karl Marx ialah hendak memperbaiki nasib manusia yang telah sangat menderita karena tabiat loba tamak dan bakhilnya kelas yang mempunyai. Dan untuk menghilangkan loba tamak dan bakhil, tujuan terakhir ialah menghilangkan hak milik. Tidak ada yang mempunyai, sebab semua kepunyaan bersama. ltulah yang disebut tujuan terakhir, yaitu Komunisme.

Di dalam ayat yang sedang kita tafsirkan ini, kita bertemu pelajaran Islam yang mengenai hartabenda. Juga berpangkalan pada mengikis perangai loba tamak dan bakhil, karena ingin mempunyai. Tetapi dalam Islam pangkalan atau titik-tolak berfikir, ialah terlebih dahulu mengakui adanya Tuhan. 

Dan dijelaskan bahwasanya Tuhan itu adalah satu. Segala kebendaan yang ada ini semuanya adalah dijadikan oleh Tuhan dan kepunyaan Tuhan. Manusia dan seluruh alam adalah kepunyaan Tuhan. Oleh sebab itu sejak dari mula manusia hidup, manusiapun tidak mempunyai hak milik atas alam ini, bahkan dia sendiripun termasuk milik Tuhan. 

Maka ditegaskanlah dalam beberapa ayat dalam al-Quran bahwa manusia itu diizinkan bahkan dianjurkan mengambil faedah dari alam kepunyaan Tuhan itu bagi kepentingan dirinya dan seluruh masyarakat kemanusiaan. Dan dijelaskan lagi bahwasanya semuanya itu dijadikan Tuhan untuk mereka:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun