Mengapa engkau amat berupaya membuka jeruji yang kian lama membelengguku? Padahal aku sangat yakin itu akan benar-benar menyakitimu. Sungguh, aku tak sanggup melihat mata kecilmu itu menitikkan kesedihan. Begitu pun aku tak berdaya menyaksikan senyum sipumu redup karena terhentak oleh kenyataan hidupku nan pahit dan ambisi yang memperdaya.
Terima kasih duhai seorang yang telah tulus membagi cintanya denganku dan selalu membersamaiku dalam setiap mimpi.
Terima kasih sudah memberiku kesempatan tuk mengenal lagi apa itu cinta.
Tanjung Lesung, Selasa 16 Januari 2024 M.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H