Aku tau kamu.
Aku kenal siapa dirimu.
Aku paham gerak-gerikmu.
Dan aku hafal apa yang kau suka dan tidaknya.
Mengapa dirimu? Apa yang telah kamu perbuat?Â
Aku serasa terpenjara. Tatkala hening menyeka ramaiku, bayangmu selalu setia menemani, dan ketika kusenyak dalam bising, kau pun turut setia memeluk anganku.
Angin laut yang mengempas ombak di pesisir kini tak sanggup membutakan kedua mataku. Aku tetap menerka parasmu yang gemulai tiap kali mataku memandang segala yang tercipta.
Pernah kujumpai sepasang insan di bibir pantai yang tengah memadu kasih, tapi getirnya, khayalku memaksamu tuk mencumbu diriku di sana.
Apa yang kau adukan malam tadi? Lekas-lekas semesta menyabdakan padaku apa yang kau rasakan sedang dirimu tak mampu menghantarnya.
Apa yang kau risikkan pada dedaunan itu? Alih-alih menaungiku dari terik matahari, gerisiknya nan kian bergaduh sahaja menertawakanku yang sedang terjerembap oleh pesonamu.