Mohon tunggu...
Fahrurozi Umi
Fahrurozi Umi Mohon Tunggu... Penulis - Alumni Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir, Universitas al-Azhar, Kairo, Mesir.

Penulis pernah menempuh pendidikan Sekolah Dasar di MI al-Khairiyyah, Panecekan. Dan melanjutkan ke tingkat Sekolah Menengah Pertama di Mts al-Khairiyyah, Panecekan. Kemudian meneruskan jenjang studi di Pondok Pesantren Modern Assa'adah, Cikeusal. Dan penulis lulus dari Universitas al-Azhar, Kairo pada tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tasawuf Tanpa Nama

18 Juni 2023   14:36 Diperbarui: 18 Juni 2023   14:43 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukankah kita umat Muslim diwasiatkan untuk memerangi hawa nafsu kita sendiri? Amatilah tulisan HAMKA di bawah ini:

"Peperangan adakalanya kalah dan adakalanya juga menang. Orang yang berperang berganti kalah dan menang inilah yang patut disebut "Mujahid". Kalau dia mati di dalam perjuangan itu, matinya pun mati syahid; karena bukanlah orang mati syahid itu di dalam pertempuran perang dengan musuh lahir saja, musuh hawa itulah yang besar. Rasulullah saw. setelah kembali dari satu peperangan besar bersabda kepada sahabat-sahabatnya:

"Kita ini kembali dari peperangan yang paling kecil, menuju peperangan yang lebih besar."

Setelah ditanya seseorang, beliau menjawab peperangan melawan hawa nafsu itulah perang yang paling besar.

Pernah pula orang bertanya kepada Rasulullah saw.: 'Apakah perang yang paling utama ya Rasulullah?' Beliau menjawab: "Engkau perangi hawa nafsumu". "

Camkanlah! Tasawuf bertujuan untuk membersihkan jiwa tanpa harus menjadi puritan dan sektarian. Itulah yang ditegaskan oleh Prof. Dr. Nasaruddin Umar, digambarkan oleh Imam al-Junaid, serta direvisi oleh Muhammad Abduh. Dan inilah yang saya sebut dengan "Tasawuf Tanpa Nama". -Allahu A'lam bi ash-Shawab-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun