Mohon tunggu...
fahrur fikriyan
fahrur fikriyan Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa jepara

pengagum rahasia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kasus Bullying di Lembaga-Lembaga Pendidikan Indonesia

21 Oktober 2023   00:33 Diperbarui: 21 Oktober 2023   00:36 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Data dari KPAI bahwa sejak tahun 2011 hingga 2015 sedikitnya 1.850 kasus kekerasan (bullying) yang terjadi di sekolah maupun di luar sekolah. Anak sebagai korban kekerasan sekolah yang menerima kekerasan fisik dan psikologi pada 2011 terdapat 56 kasus, 2012 terdapat 130 kasus, 2013 terdapat 96 kasus, 2014 terdapat 159 kasus, dan 2015 ada 55 kasus. Anak sebagai pelaku kekerasan, pada 2011 terdapat 48 kasus, 2012 terdapat 66 kasus, 2013 terdapat 63 kasus, 2014 terdapat 67 kasus, dan 2015 ada 39 kasus (Harnas, 2015).

PENYEBAB TERJADINYA BULLYING 

Bullying terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Tumon (2014) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa faktor keluarga, teman sebaya, dan sekolah juga dapat membentuk perilaku bullying pada remaja, saat ketiga faktor tersebut berjalan dengan tidak kondusif maka remaja akan cenderung melampiaskan gejolak emosinya dalam hal yang negatif, dalam hal ini salah satunya adalah bullying.

Faktor penyebab terjadinya bullying yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor internal adalah: (a) karakteristik kepribadian (b) kekerasan pada masa lalu dan (c) sikap orangtua yang memanjakan anak sehingga tidak membentuk kepribadian yang matang. Faktor eksternal adalah lingkungan sosial dan budaya (Hoover 1998, dalam Simbolon, 2012).

Ariesto dalam Fransisca (2011) mengungkapkan faktor penyebab terjadinya perilaku bullying dari faktor keluarga yaitu pelaku bullying yang biasanya berasal dari keluarga yang bermasalah, seperti orang tua yang sering menghukum anaknya secara berlebihan, situasi rumah yang penuh stress, agresi dan permusuhan.

Hasil analisis Lestari (2016), faktor keluarga yang besar dalam menyebabkan bullying yaitu keluarga yang tidak harmonis, peraturan rumah yang terlalu ketat. Tumon (2014) memaparkan pola asuh orangtua yang otoriter (10.6%) dan orangtua yang sering bertengkar (4,8%) membuat anak melampiaskan di luar rumah.

Zakiyah (2017) memaparkan orangtua yang sering menghukum anak berlebihan, pertengkaran orangtua membuat anak meniru terhadap temannya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh bahwa ditemukan perbedaan yaitu faktor keluarga yang dominan dalam menyebabkan bullying yaitu anak sering melihat keributan di rumah (82.3%). 

Hal ini bisa disebabkan karena kurang mampu keluarga dalam menyelesaikan masalah melalui musyawarah. Sedangkan untuk faktor penyebab terjadinya perilaku bullying dari faktor sekolah Ariesto dalam Fransisca (2011) menyebutkan, bullying dapat berkembang pesat dalam lingkungan sekolah yang sering memberikan masukan negatif pada siswanya, misalnya berupa hukuman yang bersifat tidak membangun sehingga tidak mengembangkan rasa menghargai dan menghormati antar sesama anggota sekolah.

Hasil observasi Asy’ari & Dahlia (2015), bahwa bullying dari faktor sekolah bisa disebabkan karena kurangnya tanggung jawab guru sebagai pendidik serta lemahnya pengawasan dari guru juga bisa membuat siswa mudah melakukan tindakan bullying pada temannya ketika proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian, bahwa lemahnya pengawasan dari sekolah seperti mengacuhkan apabila ada masalah antar siswa (46.8%).

Hal ini bisa terjadi karena kepala sekolah jarang melakukan supervisi kelas atau mengawasi ketika guru sedang melakukan proses peMbelajaran, jam istirahat maupun jam kosong. Meskipun tugas kepala sekolah bukan hanya mengawasi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga pendidik, tetapi juga mengawasi perilaku siswa di sekolah dalam upaya memberikan layanan yang lebih baik pada peserta didik dan sekolah.

Menurut Ariesto dalam Fransisca (2011), faktor penyebab terjadinya perilaku bullying dari faktor teman sebaya yaitu disebabkan karena pada saat berinteraksi di sekolah maupun di lingkungan sekitar rumah, kadang kala membuat anak terdorong untuk berperilaku bullying.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun