Mohon tunggu...
Azis Fahrul Roji
Azis Fahrul Roji Mohon Tunggu... Buruh - Buruh

Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Siliwangi

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Analisis Film "Mereka Bilang, Saya Monyet!"

26 Juli 2019   09:52 Diperbarui: 26 Juli 2019   10:09 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Dari hal-hal tersebut, Adjeng tumbuh menjadi wanita yang tidak seperti pada umumnya, dia memacari penulis senior agar popularitasnya sebagai penulis dapat meningkat. Rokok, alkohol, dan diskotik menjadi hal yang tidak asing lagi bagi dia. Setiap malam, ia pergi ke diskotik bersama teman-temannya yang ternyata mempunyai permasalahan yng sama dengan dirinya. 

Perilaku Adjeng yang seperti itu merupakan pemberontakan yang ia lakukan terhadap masa lalunya. Dari sini kembali masyarakat harus mengerti cara mendidik anak agar kelakuan mereka tidak menyeleweng dari norma-norma yang berlaku.

Kesimpulan
Seperti yang telah dipaparkan di atas, pendekatan pragmatik memandang bahwa karya dikatakan berhasil jika dapat memberikan pelajaran bagi pembaca. Dalam film "Mereka Bilang, Saya Monyet!" membrikan pelajaran kepada masyarakat bahwa jangan terlalu protektif dalam mendidik anak, namun juga jangan terlalu memanjakan anak karena itu merupakan faktor-faktor penentu seperti apa perilaku anak di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun