Mohon tunggu...
Mohammad Fahrul Ilham
Mohammad Fahrul Ilham Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi 23107030060 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Seseorang yang memiliki minat besar di dunia olahraga dan entertainment-nya, serta bertekad kuat untuk berkarir sukses di bidang tersebut.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Eksistensi Jamu Tradisional di Pasar Beringharjo Yogyakarta

24 Mei 2024   23:15 Diperbarui: 25 Mei 2024   10:43 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

secangkir jamu dari ramuan jamu Tumi, (sumber: Dokumentasi Pribadi)
secangkir jamu dari ramuan jamu Tumi, (sumber: Dokumentasi Pribadi)
Untuk harga, secangkir kunyit asam dan beras kencur dihargai 15 ribu, sementara untuk yang pegal linu ditambah beras kencur sebagai pereda rasa pahit dari jamu pegal linu harganya 30 ribu per cangkir.

"yaa kalau pegal-pegal itu 30 (ribu) ditambah beras kencur dan yang kunyit asam sama beras kencur itu 15 (ribu)", pungkas Tumi.

Meski sudah lama berjualan, tetap saja terdapat pembeli yang mungkin merasa kemahalan dengan harga yang dipasang, salah satunya Rahman, salah seorang pembeli yang sedikit kaget dengan harga yang dipasang untuk secangkir jamu pegal linu dan menganggap lumayan mahal dengan harga tersebut. 

"agak kaget sih tadi harganya, sayang juga duit 30 ribu abis buat jamu doang, tapi nggak papa lah itung-itung sedekah, udah lama nggak sedekah juga", tutur Rahman dengan raut muka yang agak kecewa tapi seakan pasrah setelah membeli jamu itu.

Namun, hal itu mungkin hanya terjadi pada pembeli tadi, sebab masih banyak orang yang tetap membeli jamu dari Tumi tersebut, bahkan ada yang sampai membeli jamunya langsung satu botol, dibuktikan ketika sedang melayani pembeli lain, terdapat seorang yang datang dan langsung membeli sebotol jamu racikan Tumi tersebut.

foto kios di lantai satu blok dua yang menjual pakaian pernikahan dan aksesoris, (sumber: Dokumentasi Pribadi)
foto kios di lantai satu blok dua yang menjual pakaian pernikahan dan aksesoris, (sumber: Dokumentasi Pribadi)
Demikian hal menarik yang eksis di tengah gemerlapnya pakaian pernikahan dan ragam souvenir serta aksesoris di pasar tradisional Beringharjo. 

Keberadaan jamu tradisional ini menghadirkan sebuah kearifan lokal yang tetap terjaga. Dalam harmoni kearifan lokal, pasar ini memberikan kesempatan bagi para pengunjung untuk merasakan kekayaan budaya yang autentik dan membangkitkan rasa cinta akan warisan nenek moyang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun