Mohon tunggu...
Ahmad Fahrizal Aziz
Ahmad Fahrizal Aziz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Blogger

Sekretaris GPMB Kab. Blitar, blog pribadi klik www.jurnalrasa.my.id

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ke Perpustakaan, Cara Gratis untuk Pintar

20 November 2020   07:54 Diperbarui: 20 November 2020   07:57 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana di dalam perpustakaan kontainer, Kabupaten Blitar. Dok. pribadi

Perpustakaan menjadi tempat yang rutin saya kunjungi sejak SMA. Biasanya pada hari Jumat, sekolah pulang lebih awal karena siswa laki-laki harus Shalat Jumat. Saya tidak langsung pulang. Selepas dari Masjid, langsung ke Perpustakaan. Apalagi di Blitar berdiri perpustakaan yang sangat representatif, yaitu Perpustakaan Bung Karno.

Kegiatan itu berlanjut hingga sekarang. Setidaknya, setiap minggu sekali kami berkumpul membahas buku bacaan dan melatih kemampuan menulis melalui wadah yang bernama Forum Lingkar Pena.

Koleksi buku yang berlimpah di Perpustakaan, serta fasilitas di dalamnya, kami manfaatkan sebagai tempat diskusi dan berbagi ilmu.

Karena seringnya kami berkumpul di sana, kami pun dekat dengan pihak Perpustakaan dan sering diberi ruang untuk berkegiatan. Seperti mengadakan seminar dan pentas seni di Ampiteater.

Memanfaatkan Perpustakaan

Masyarakat bisa berkunjung ke Perpustakaan tanpa dipungut biaya sepeserpun. Baik biaya parkir, akses fasilitas, maupun meminjam buku. Saat terlambat mengembalikan pun, hanya dapat skorsing, tidak ada denda.

Ini yang membuat saya nyaman. Negara telah membangun Perpustakaan, baik skala Nasional, Provinsi maupun daerah yang disebut Perpusda (Perpustakaan Daerah), agar masyarakat memanfaatkannya sebaik mungkin.

Koleksi buku di Perpustakaan tersebut bisa diakses oleh Masyarakat umum, siapa saja, tanpa memandang latar belakang pendidikan, bahkan tanpa perlu mengenakan seragam formal. Bebas saja.
Ada ribuan buku yang disajikan pada rak-rak panjang sebagai bahan bacaan. Kadang saya berpikir, Perpustakaan memang didirikan negara agar rakyatnya jadi lebih pintar dan berwawasan, tanpa harus bayar mahal, bahkan gratis.

Perpustakaan sebenarnya adalah sumber literatur, khususnya dalam bentuk buku. Banyak buku dari beragam tema disediakan, yang mustinya dimanfaatkan oleh masyarakat.

Perpustakaan Bukan Gudang Buku
Ada yang menyebut perpustakaan adalah gudang buku, padahal sebutan itu keliru. Gudang selalu dikonotasikan tempat menyimpan barang bekas, rongsokan, atau barang yang sudah tak terpakai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun