Bandingkan saja dengan dana yang dikeluarkan untuk pagelaran wayang kulit, yang biasa diagendakan pemerintah kota dan kabupaten, atau tingkat kecamatan, yang menghabiskan dana ratusan juta.
Jangan sampai kedepannya tempat nongkrong itu hanya tumbuh dari sisi bangunan fisiknya, perlu juga diisi oleh hal-hal konstruktif dan produktif.
Sehingga tidak hanya berjuluk daerah seribu tongkrongan, namun ruang budaya, seni, dan literasi juga makin marak seiring pertumbuhan ekonominya.
Blitar, 28 Juni 2020