Seorang individu mempunyai permintaan akan barang publik dan swasta. Â Akan tetapi, permintaan efektif akan barang tersebut (pemerintah dan swasta) tergantung pada kendala anggaran(budget constraints). Misalkan seorang individu (i) membutuhkan barang publik (K) sebanyak Gk. Untuk menghasilkan i barang K sebanyak Gk, pemerintah harus mengatur sejumlah kegiatan. Misalnya pemerintah berusaha untuk meningkatkan penjagaan keamanan.
Dalam pelaksanaan usaha meningkatkan keamanan tersebut tidak mungkin bagi pemerintah  untuk menghapuskan sama sekali angka kejahatan. Karena itu, pemerintah dan masyarakat harus menetapkan suatu tingkat keamanan yang dapat ditolerir oleh masyarakat. Suatu tingkat keamanan tertentu dapat dicapai dengan berbagai kombinasi aktivitas dengan menggunakan berbagai fungsi produksi.
C.Macam-Macam Pengeluaran Negara
Menurut organisasi, pengeluaran negara digolongkan menjadi tiga, yakni :
a.Pemerintah Pusat
Dalam pemerintah pusat, terdapat anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yaitu, dana yang akan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam APBN, pengeluaran pemerintah pusat dibedakan menjadi dua yang meliputi pengeluaran untuk belanja dan pengeluaran untuk pembiayaan Pengeluaran untuk belanja antara lain digunakan untuk belanja pemerintah pusat seperti, belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, pembayaran bunga utang, subsidi, belanja hibah, bantuan sosial, dll. Sedangkan pengeluaran untuk pembiayaan meliputi pengeluaran untuk obligasi pemerintah, pembayaran pokok pinjaman luar negeri, dll.
b.Pemerintah Provinsi
Jika pada pemerintah pusat terdapat APBN, maka di pemerintah propinsi terdapat APBD yang merupakan hasil dari dana alokasi APBN dari pemerintah pusat dan juga hasil dari pungutan pajak dari masyarakat. Dana APBN digunakan untuk pengeluaran untuk belanja meliputi belanja operasi dan belanja modal. Belanja operasi berupa belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja pemeliharaan, belanja perjalanan dinas, belanja pinjaman, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, dan belanja operasi lainnya. Sedangkan belanja modal seperti belanja aset tetap, belanja aset lain-lain, dan belanja tak terduga.
c.Pemerintah Kabupaten/Kota
APBD dalam kabupaten/kota akan digunakan antara lain untuk pengeluaran untuk belanja, bagi hasil pendapatan ke desa/kelurahan, terdiri dari bagi hasil pajak ke desa/kelurahan, bagi hasil pendapatan lainnya ke desa/kelurahan, pengeluaran untuk pembiayaan, terdiri dari pembayaran pokok pinjaman, penyertaan modal pemerintah,pemberian pinjaman kepada BUMD/BUMN/Pemerintah Pusat/Kepala Daerah otonom lainnya. Â
Menurut sifatnya, pengeluaran negara dibedakan menjadi lima, antara lain : Â