Mohon tunggu...
Fahrizal Muhammad
Fahrizal Muhammad Mohon Tunggu... Dosen - Faculty Member Universitas Prasetiya Mulya

Energi Satu Titik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Persahabatan dan Kerendahhatian

4 April 2020   15:20 Diperbarui: 4 April 2020   15:20 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, keluarga, kesehatan, sahabat, dan semangat adalah bola kaca. Jika jatuh, mereka akan hancur berantakan. Jangan kecewakan keluarga dan sahabat hanya demi menjaga gengsi reputasi. Mereka tidak pantas menerima wajah kesombongan kita, Sahabat. Rasulullah pun mencontohkan, bila ingin sukses milikilah sahabat. Bila satu saat  mereka merasa tidak nyaman, itulah signal agar kita cepat-cepat kembali.

Namun, segmentasi dan pengkategorian itu tak kan mengabarkan apa-apa ketika karya tidak pernah lahir dari sana. Betul memang, pada titik tertentu kita cenderung bergerak dalam barisan yang membuat kita nyaman satu sama lain. 

Tetapi jangan itu menjadi satu-satunya alasan untuk menghasilkan yang terbaik. ternyata hidup tidak selalu berkutat di kotak dan tempurung yang kita ciptakan sendiri. Dia adalah semesta dalam segala kemungkinan yang ada. Jadi, mari kita siapkan diri untuk tetap ada dalam performa terbaik dengan siapa pun kita berproses.

Mari sahabat, kita eja perjalanan waktu dalam ketemaraman masa. Bila hari ini semua gagal kita artikulasikan, anggap saja kita tidak pernah merajutnya sama sekali, karena sebentar lagi kita sudah tidak boleh terlihat cengeng di koridor ini. Masa depan hanya akan menjadi milik yang berani dan siap. Kegamangan dan keraguan tidak diperlukan di ranah ini. Sedikit pun!

Dalam sejumlah pertemua, kita tertawa. Mengenang perjumpaan yang tak seberapa. Mengkritisi kebodohan dan kekhilafan ketika bersama. Menemukan kembali cerita indah ketika kita bermula. Kini, kita sepakat untuk minum kopi kembali. Bersama lagi. Semoga ini menjadi energi kebaikan di antara waktu yang merapuh dihantam angin yang kembara.

Yang menarik adalah ketika kita selalu punya ruang dan waktu untuk kembali. Merangkai cerita demi cerita tentang cinta dan kehidupan. Berbagi semangat dan asa untuk saling menguatkan. Menata lagi kebersamaan sebagai salah satu ruang nyaman silaturahim. Semoga persahabatan ini menjadi energi kebaikan untuk semua.

Akhirnya, mari sama-sama kita insyafi, apa pun pencapaian kita hari ini jangan sampai membuat kita kehilangan kerendahhatian. Kita tidak akan sampai pada titik yang sekarang tanpa proses, tanpa sejumlah orang yang pernah bersama kita dan memberikan sentuhan suksesnya untuk kita. Wallahu a'lam bi al-shawab.

Depok, 4 April 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun