Mohon tunggu...
Fahrizal Muhammad
Fahrizal Muhammad Mohon Tunggu... Dosen - Faculty Member Universitas Prasetiya Mulya

Energi Satu Titik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

IBF, Sekolah, dan Kecerdasan Literasi

4 Maret 2020   23:22 Diperbarui: 4 Maret 2020   23:53 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumen pribadi fahrizal muhammad

Ketiga, IBF dijadwalkan oleh pesantren atau sekolah sebagai agenda tahunan. Bukankah sekolah senantiasa berusaha menghadirkan kegiatan bermutu untuk para siswanya? 

Mengunjungi IBF menjadi sangat strategis bagi pesantren atau sekolah, bukan hanya karena mereka dapat mengenalkan lebih jauh tentang buku tetapi juga dapat mengantarkan para siswa mereka mengikuti sejumlah lomba, menyimak bedah buku, dan acara menarik lainnya seputar dunia buku dan tulis menulis.

Oleh karena itu, tidak sedikit pesantren dan boarding school yang datang dengan terlebih dahulu memilih ingin mengikuti lomba dan acara  tertentu. Tentu mereka sebelumnya sudah berburu informasi, apa saja agenda-agenda keren yang dapat diikuti oleh para santri dan murid mereka. 

Bukankah menarik mengikuti acara launching dan bedah buku baru sehingga mereka bisa bertanya, berbincang, minta tanda tangan, dan berselfi dengan penulis idola mereka?

Gengsi dan Literasi

IBF telah menjadi Ikon dan gengsi. Membeli buku di IBF berbeda rasanya dengan membelinya di toko buku biasa. Apalagi, di IBF pengunjung dapat ber-meet and greet dengan sejumlah penulis papan atas yang menjadi idola. Jadi, wajar bila mengajak para santri dan siswa ke sana menjadi sebuah kegiatan menarik untuk sejumlah pesantren dan boarding school.

Paling tidak ada tiga hal mengapa itu menjadi menarik. 

Pertama, IBF berhasil menghadirkan dunia buku dalam kemasan menarik dan dalam suasana riang gembira. Kesungguhan para peserta pameran bertemu dengan antusiasme pengunjung. Ruang perjumpaan inilah yang menjadi berkah untuk keduanya. 

Inilah yang menjadikan para santri dan siswa terpelihara kegembiraannya. Antusiasme dan kegembiraan ketika melihat, membaca, memilih, dan membeli buku telah menjadi pengalaman intelektual dan edukatif sekaligus estetis untuk mereka.

Perjumpaan dan persentuhan mereka dengan sejumlah buku berkualitas yang dibalut dengan semaraknya suasana pasti mempengaruhi suasana batin para siswa. Ini akan menjadi energi luar biasa yang dapat menghilangkan penat dan lelah setelah menempuh perjalanan beberapa jam untuk mereka yang datang dari Lampung, Jogya, Bandung, Subang, Garut, Sukabumi, dan sejumlah kota lain di Jawa Barat dan Banten.

Kedua, IBF menimbulkan energi positif untuk meningkatkan minat baca dan kecintaan pada buku. Ini sesuatu yang sangat bermakna untuk para santri dan siswa. Juga untuk para guru. Mengapa? Inilah saatnya guru sangat terbantu karena para santri dan siswa mereka merasa larut dalam suasana membaca, memilih, dan membeli buku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun