Potensi
Setiap makhluk hidup "being" di dunia ini memiliki karakteristik, dan keunikan yang membedakan antara makhluk hidup satu dan yang lainnya, perbedaan tersebut sekaligus menjadi keunggulan tersendiri, yang membangun rantai ekosistem kehidupan, dengan keunikan dan kemampuan yang dimilikinya tersebut setia subjek menempati kedudukan yang berbeda, ada yang berfungsi sebagai predator (konsumen), distributor, dan dekomposer.Â
Meskipun keunikan karakter yang dimiliki oleh setiap subjek tersebut secara alamiah telah mengklasifikasikan wilayah mereka dalam ekosistem kehidupan, namun setiap wilayah tidaklah terbentuk  oleh suatu subjek yang homogen sehingga terdapat persaingan yang terjadi untuk memperebutkan puncak kedudukan tertinggi dalam wilayah kecil pada sebuah ekosistem kehidupan.Â
Melalui fenomena tersebut Darwin membuat sebuah teori kompetisi yang dikenal dengan "survival of the fittest" teori tersebut menjelaskan bahwa sebuah subjek akan bersaing untuk mempertahankan eksistensinya dari ancaman subjek lain, dan upaya bertahan hidup tersebut hanya bisa dicapai oleh subjek yang memiliki keunggulan di atas subjek lain dalam lingkungan tempat subjek tersebut hidup, dan keunggulan tersebut akan mengantarkan subjek tersebut pada puncak kedudukan tertinggi dalam ekosistem kehidupan yang ditempatinya.
Namun manusia merupakan "human being" atau bukan makhluk biasa sebagaimana makhluk yang di sebutkan di atas "binatang dan tumbuhan" Â yang menempati rantai ekosistem kehidupan, manusia berada di luar lingkaran tersebut, sebagai "Apex Predator" yang menduduki puncak piramida tertinggi dari ekosistem kehidupan.Â
Manusia memiliki kelebihan lain daripada setiap subjek tersebut, karena manusia memiliki kemampuan untuk menggunakan akal dan menciptakan alat yang dapat digunakannya untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya, tidak seperti subjek lain yang hanya mampu mengandalkan naluri dan insting untuk memenuhi kebutuhan mereka.Â
Dengan kemampuan tersebut manusia juga terlibat dalam persaingan yang tentunya lebih ketat daripada makhluk lain, karena dengan kemampuan yang dimiliki tersebut secara implisit menegaskan kemampuan manusia untuk berada di posisi tertinggi piramida ekosistem kehidupan, dan sekaligus menjadi isyarat bahwa terdapat kompetisi yang lebih ketat antar individu manusia dalam upaya memperjuangkan eksistensi mereka sebagai upaya dalam bertahan hidup.
Kemampuan yang dimiliki manusia dalam menggunakan akal dan membuat alat itulah yang menjadi competitive advantage, sebuah kemampuan dan kelebihan yang membuat manusia tersebut mampu menjadi lebih unggul daripada manusia-manusia lainnya.Â
Dengan membuka dan mengembangkan potensi tersebut manusia mampu mengombinasikan setiap elemen dalam sumber daya alam maupun manusia untuk menciptakan suatu alat, dan produk yang menjadikan mereka lebih unggul daripada golongan manusia lainnya.Â
Sehingga peningkatan kemampuan kognitif, kapasitas wawasan dan keilmuan, serta kepedulian sosial merupakan variabel-variabel yang perlu diperhatikan untuk melakukan optimasi kemampuan sumber daya manusia, sehingga manusia tersebut mampu menciptakan alat yang tepat untuk memenuhi dan melengkapi kebutuhan-kebutuhan mereka, sehingga tercipta sebuah nilai tambah dan menjadikan manusia tersebut lebih unggul daripada manusia-manusia lainnya, dan menempati puncak hierarki tertinggi dalam piramida ekosistem kehidupan.
Globalisasi