Embun datang tak kasat mata
Ia turun tanpa berita untuk memuaskan dahaga rumput di padang sabana
Mencintaimu bagai rindang hijau di tengah tanah yang tandus
Tak mampu mati walau sekitar kian meneriaki
Jika ingat dengan keindahanÂ
Mungkin wajahmu adalah objek terindah yang tak mungkin terlupakan
Bagai pendeta muda yang tak mengerti makna cinta
Yang masih mencari sebuah cinta dalam semesta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!