Mohon tunggu...
Fahrijal Nurrohman
Fahrijal Nurrohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hey there! I am using Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dullah si Bapak Rumah Tangga

16 November 2021   05:39 Diperbarui: 16 November 2021   05:41 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT mengalami pelonjokan selama pandemi covid-19. Salah satu kekerasan yang dialami para korban adalah pemukulan. Hingga hari ini, polisi sudah menerima lebih dari 100 aduan mengenai kekerasan dalam rumah tangga yang berlangsung selama pandemi"

Pagi yang indah seperti biasanya. Suara burung yang bernyanyi dengan riang, embun pagi yang menetes dari pucuk daun pohon durian, kepulan asap yang membumbung dari cerobong asap dapur masyarakat, dan sudah pasti suara pertengkaran Dullah dan istrinya yang bisa dipastikan hampir setiap hari terdengar. Dan masyarakat sekitarpun seakan-akan sudah maklum akan hal itu.

"Ya Allah mas, ini masakan kok belum siap dari tadi?!!" teriak istri Dullah

"Sabar to adek ku sayang, ini aku lagi nyiapin buat kamu sama anak kita. Jangan teriak keras-keras, nanti si Udin bangun" Dullah mencoba meredam amarah Istrinya.

"Ya udah, cepetan siapin, aku mau ada rapat ini soalnya sama bos!!" gerutu istri Dullah yang dari tadi sudah duduk di depan meja makan.

"Iya dek, ini sudah selesai. Hari ini aku masak sayur pepaya plus tempe goreng, enak lo ini, kamu pasti suka" kata Dullah sambil mencoba menggoda istrinya.

Dikarenakan mood istri Dullah sudah hancur, maka semakin marahlah istri Dullah kepada Dullah. Sudah tadi bangunnya kesiangan, masakan dari Dullah juga aneh-aneh. Maka keluarlah nama-nama hewan di seluruh kebun binatang Indonesia dari mulut istri Dullah.

"Dasar suami gak becus!! Kamu tega Cuma masakin aku sayur pepaya sama tempe begini? Kamu tuh gak pernah ya bisa nyenengin istri sehari aja?!" Dan masih banyak lagi umpatan yang diucapkan oleh istri Dullah. "Udah, aku mau langsung berangkat. Aku mau sarapan di warung sebelah kantor aja. Kamu habisin sendiri tuh sayur pepaya sama tempenya. Aku udah nggak mood" Langsung pergi meninggalkan Dullah dan menancap gas mobil menuju kantor.

Dullah yang mendapatkan perlakuan sangat tidak terpuji dari istrinya hanya bisa mengelus dada, "Ya Allah, Panjenengan paringi kulo sabar ngadepi garwa kulo ingkang ayu kiyambak niki" keluh Dullah.

Dan pertengkaran antara Dullah dan istrinya bisa dipastikan hampir setiap hari terjadi, bahkan karena masalah sepele pun mereka juga bertengkar. Dan tentu saja, Dullah selalu mengalah terhadap istrinya tersebut. Bahkan mereka berdua pernah bertengkar dahsyat hanya karena beda idola dalam hal bola. Pada waktu itu, mereka melakukan taruhan klub bola mana yang akan menang pada pertandingan waktu itu. Akhirnya Dullah mendukung Liverpool, sedangkan istri Dullah mendukung Manchester United, siapapun yang kalah akan tidur di teras rumah.

"Deal ya mas, pokoknya siapapun yang kalah harus tidur di luar rumah" kata istri Dullah dengan yakinnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun