Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional telah menjadi kebutuhan bagi semua orang, baik yang anak-anak maupun dewasa. Hal ini disebabkan oleh karena tidak diragukan lagi bahwa bahasa Inggris digunakan secara global dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, ekonomi dan bisnis, pariwisata, teknologi, kesehatan, dan sebagainya.Â
Di sisi lain, Klappenbach (2019) juga mengatakan bahwa bahasa Inggris digunakan oleh sekitar 360 juta penutur asli, serta hampir dua kali lebih banyak yang menuturkannya sebagai bahasa kedua. Hal ini membuat bahasa Inggris menjadi salah satu bahasa yang paling banyak digunakan di dunia.
Di Indonesia, bahasa Inggris diajarkan sebagai bahasa asing sejak jenjang sekolah dasar hingga jenjang pendidikan tinggi. Hal ini menyatakan bahwa bahasa Inggris dianggap memiliki peran yang penting bagi bangsa Indonesia, terlebih lagi dalam era globalisasi seperti sekarang ini.Â
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada awal tahun 2020 disebutkan bahwa bahasa Inggris merupakan bahasa komunikasi, bahasa pengetahuan, dan bahasa bisnis.Â
Pendapat ini juga mengungkapkan bahwa menguasai bahasa Inggris merupakan salah satu keterampilan yang esensial yang harus dimiliki oleh setiap orang. Oleh karena itu, penting untuk mempelajari bahasa Inggris sejak dini.
Bagi anak usia sekolah dasar, pembelajaran bahasa Inggris sebaiknya dimulai dengan pengenalan kosakata karena kosakata merupakan dasar seseorang belajar bahasa.Â
Tovar Viera (2016) dalam tulisannya berpendapat bahwa  kosakata sangat penting dalam penguasaan bahasa asing karena tanpa pengetahuan yang memadai tentang kosakata, seseorang akan sulit memahami apa yang dibaca atau didengar juga terhambat dalam mengungkapkan perasaan dan ide mereka, baik secara lisan maupun tulisan.Â
UKEssay (2018) juga menegaskan bahwa semakin banyak kosakata yang dipelajari seorang anak, maka semakin banyak kosakata yang dia pahami.Â
Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengenalan kosakata bahasa Inggris sebagai bahasa asing kepada siswa usia sekolah dasar sangat penting untuk dilakukan sebagai landasan mereka untuk mempelajari keterampilan berbahasa lainnya, seperti membaca, menyimak, menulis, dan berbicara.
Virus Covid-19 yang menjadi pandemi yang melanda dunia hingga saat ini berdampak pada banyak sektor, termasuk salah satunya adalah pendidikan. Di Indonesia, sebagai dampak dari pandemi Covid-19, pemerintah memberikan kebijakan untuk menutup sekolah-sekolah dan menerapkan pembelajaran secara daring. Kebijakan ini diterapkan untuk menghindari penyebaran virus covid-19 ini melalui kontak langsung antar sesama manusia.
Akan tetapi, penerapan kebijakan ini membuat siswa tidak bisa belajar secara efektif dan maksimal. Hal ini tentu saja juga berdampak pada pembelajaran bahasa Inggris, karena sebagai bahasa asing, pengajaran kosakata bahasa Inggris harus dilakukan dengan metode, strategi, serta media yang tepat agar pembelajarannya menjadi menyenangkan sehingga siswa, terutama siswa sekolah dasar, bisa lebih banyak mengenal dan memahami kosakata bahasa Inggris.
Sebagai solusi terhadap masalah yang dihadapi, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan dilaksanakan di Rumah Belajar dan Bermain (RBB) Griya Nabila Permai, yang berlokasi di perumahan Griya Nabila Permai, Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo. RBB Griya Nabila ini merupakan lembaga pendidikan informal yang dibentuk oleh beberapa dosen yang berlatar belakang pendidikan Bahasa Inggris, dengan tujuan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi siswa saat pembelajaran online yang kurang efektif, khususnya pembelajaran Bahasa Ingrris.Â
Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di RBB ini karena kegiatan ini memiliki tujuan yang sama dengan RBB Griya Nabila Permai yaitu untuk membantu siswa belajar Bahasa Inggris secara lebih efektif dengan metode, strategi, serta media yang menyenangkan.
Dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini, siswa usia sekolah dasar 6-8 tahun diberikan pengenalan tentang kosakata bahasa Inggris dalam berbagai topik.Â
Kegiatan pengenalan kosakata ini dilaksanakan dengan menggunakan Doctor Reading Game, yaitu salah satu pemainan kosakata, sebagai upaya untuk memotivasi siswa untuk tertarik belajar Bahasa Inggris, sehingga tujuan pembelajaran bahasa inggris yang efektif dapat tercapai.
Permainan yang dipilih adalah permainan kosakata, doctor reading game, yang merupakan permainan yang dianggap bisa membuat siswa lebih antusias dan tertarik untuk mengetahui kata-kata dalam bahasa Inggris. Dalam permainan ini, pengajar memilih kata-kata yang mudah dipahami dan dikenal oleh siswa sekolah dasar.
Dalam kegiatan ini dipilih dua topik, yaitu part of body dan illness and medicine. Dari dua topik ini kemudian dipilih kosakata-kosakata yang dekat dengan peserta kegiatan, yaitu kosakata yang pernah mereka temui atau alami. Masing-masing topik ini diajarkan dalam dua kali pertemuan.
Pada setiap awal kegiatan, peserta terlebih dahulu diperkenalkan dengan kosakata berdasarkan topik. Pada pertemuan pertama, peserta diperkenalkan dengan kosakata-kosakata dalam topik parts of body, seperti head, stomach, back, nose, foot, eye, chest, dan kosakata lainnya yang berhubungan dengan topik ini.Â
Peserta diajarkan ejaannya serta cara pelafalan setiap kosakata. Selain itu, peserta juga diberikan pemahaman tentang kosakata tersebut terkait penggunaannya. Setelah peserta memahami ejaan dan pelafalan setiap kosakata dalam topik ini, mereka kemudian diajak bermain permainan doctor reading. Â
Dalam permainan ini, kelas dibagi menjadi empat kelompok, kemudian pelaksana kegiatan menyiapkan empat set sticky notes yang bertuliskan kosakata yang berhubungan dengan topik parts of body. Setiap kelompok menunjuk salah satu anggotanya untuk menjadi model di depan kelas.Â
Kelompok-kelompok ini kemudian berlomba menyebutkan nama-nama anggota tubuh dalam bahasa Inggris yang telah mereka pelajari, sambil menempelkan sticky notes pada bagian tubuh yang tepat. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua kali pertemuan dengan masing-masing pertemuan membutuhkan waktu selama 45 menit.
Pada pertemuan ketiga, peserta dikenalkan dengan kosakata yang berkaitan dengan topik illness. Dalam topik ini dipilih kosakata yang familiar dengan peserta kegiatan, seperti headache, stomachache, cold, toothache, runny nose, dan kosakata lainnya yang berkaitan dengan topik yang dipilih.Â
Peserta kegiatan dibimbing untuk melafalkan masing-masing kosakata dengan tepat, juga ejaannya. Hal ini dilakukan agar peserta pelatihan bisa membaca dan melafalkan setiap kosakata dengan tepat. Pada kegiatan ini, peserta juga diberikan lembar kerja berupa missing letters worksheet dimana mereka harus mengisi huruf yang hilang untuk membentuk kata dengan tepat.
Setelah peserta menguasai kosakata yang berhubungan dengan topik parts of body dan illness, pada pertemuan berikutnya, mereka kemudian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pasien dan kelompok dokter.Â
Secara bergantian kelompok pasien memperagakan tingkah laku orang sakit, kemudian kelompok dokter menebak bagian tubuh yang sakit, serta nama penyakitnya. Kegiatan ini dilakukan secara bergantian.
Dalam kegiatan pelatihan ini, anak-anak menunjukkkan minat dan antusiasme dengan berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga hal ini memudahkan pelaksana pengabdian untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran ini.Â
Selain itu, mereka juga menunjukkan peningkatan dalam hal kosakata bahasa Inggris, khususnya yang berhubungan dengan topik parts of body dan illness, serta diharapkan dapat menggunakan kosakata-kosakata tersebut dalam kegiatan mereka sehari-hari, maupun dalam pembelajaran bahasa Inggris di pendidikan formal mereka.
Sebagai kesimpulannya, untuk menarik minat anak usia sekolah dasar belajar Bahasa Inggris dibutuhkan kesiapan dan kreatifitas guru dalam hal pemilihan materi dan media pembelajaran.Â
Oleh karena itu, pengajar diharapkan bisa kebih kreatif dalam mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa. Hal ini dilakukan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Penggunaan media yang bervariasi dalam pembelajaran kosakata bahasa Inggris di RBB Griya Nabila Permai ini diharapkan dapat terus dilaksanakan sebagai upaya untuk memotivasi anak untuk belajar bahasa Inggris, sehingga kemampuan mereka terus terasah dan meningkat.
REFERENSI
Tovar Viera, Rodrigo. (2016). The importance of vocabulary knowledge in the production of written texts: a case study on EFL language learners. Â Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/316148312_The_importance_of_vocabulary_knowledge_in_the_production_of_written_texts_a_case_study_on_EFL_language_learners
UKEssays. (November 2018). The Importance of Teaching and Learning Vocabulary. Retrieved from https://www.ukessays.com/essays/english-language/the-importance-of-teaching-and-learning-vocabulary-english-language-essay.php?vref=1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H