Mohon tunggu...
Fahri Miftahul Rizki
Fahri Miftahul Rizki Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa di MA AR-ROCHMAH, Lembang

Seorang pelajar biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Amonus - part 01

24 Agustus 2024   16:13 Diperbarui: 24 Agustus 2024   16:50 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pinterest 

 Setelah bernegosiasi cukup lama dengan raja kerajaan luck yang bernama Uruga, kerajaan luck pun memutuskan untuk tidak ikut terlibat dalam peperangan yang terjadi di pulau Kontinery dengan alasan bahwa kerajaannya tidak ingin mengalami kekurangan pasukan di wilayahnya,karena jika kerajaan luck mengirim pasukan ke kerajaan Asias maka secara otomatis kerajaan luck akan kekurangan pasukan di wilayahnya yang mengakibatkan kerajaan itu dapat mudah untuk diinvasi oleh kerajaan Nedil.

 Tentunya Amonus tidak tinggal diam dengan pernyataan yang disampaikan oleh raja uruga, dia berusaha meyakinkan Uruga untuk mengirim pasukan ke kerajaan Asias karena jika Asias seutuhnya terinvasi oleh kerajaan Nedil maka kerajaan luck yang selanjutnya akan menjadi sasaran invasi kerajaan nedil.

 "Yang mulia kenapa kau begitu enggan untuk membantu kerajaan kami,padahal jika kau membantu kami, peperangan yang terjadi di pulau Kontinery akan berakhir" ucap Amonus.

 Tetapi tetap saja raja Uruga tidak menyetujui untuk mengirim pasukanya untuk membantu kerajaan-kerajaan yang ada di Kontinery, Dengan berputus asa Amonus meninggalkan kerajaan luck dan kembali ke asias untuk melawan Nedil. Dengan sisa pasukan yang hanya sekitar 3000 orang Amonus berencana melawan Nedil dengan strategi gerilya.

 Setibanya di Ende ibu kota Asias, Amonus langsung mengumpulkan seluruh pasukannya untuk persiapan melakukan strategi gerilya demi mempertahankan kerajaan asias, Dan strategi ini cukup berhasil untuk memukul mundur pasukan Nedil di beberapa daerah kerajaan Asias. Atas keberhasilan ini Amonus membakar semangat para prajuritnya dengan berkata "Mari kita raih kembali tanah ibu Pertiwi".

 Suara teriakan prajurit Asias pun bergema mendengar motivasi tersebut, bersama-sama dengan seluruh jendral Asias Amonus mulai berdiskusi tentang strategi selanjutnya yang akan di pakai, dalam diskusi salah satu jendral mengingatkan Amonus bahwa Asias telah banyak kehabisan amunisi panah, mendengarkan hal tersebut Amonus membuat suatu rencana

 "jika kita kehabisan amunisi,maka ambil saja amunisi dari pasukan Nedil" ucap Amonus

 Para jendral yang keheranan dengan pernyataan Amonus bertanya "bagaimana kita akan melakukan hal tersebut"

 Amonus pun menjawab sembari menjelaskan rencananya, Amonus berencana untuk membuat gerobak yang di isi jerami berbentuk manusia untuk mengelabui para pasukan Nedil.

" kita akan menipu mereka dengan rencana ini" ucap Amonus sembari tersenyum

 Semua pasukan Asias pun mulai mempersiapkan strategi yang di buat Amonus,ratusan gerobak yang di isi jerami berbentuk manusia pun telah di buat. Mulai pada malam hari Amonus memerintahkan pasukannya untuk maju ke depan benteng pertahanan pasukan Nedil sembari membawa gerobak-gerobak itu sampai ke depan benteng pertahanan Nedil ,Lalu Amonus memerintahkan pasukan untuk membuat asap yang sangat tebal. Pasukan Nedil yang mengira bahwa pasukan Asias bersiap untuk menyerang, mulai menyiapkan pasukannya di benteng pertahanan.

 Amonus memulai dengan memerintahkan sebagian besar  pasukanya untuk  mudur ke zona aman lalu menyuruh pemanahnya untuk memanah benteng Nedil sebagai provokasi, tidak lebih dari 100 anak panah di tembakan oleh pasukan Asias dan di balas oleh pasukan Nedil dengan ribuan anak panah. Ribuan anak panah itu menghujani gerobak-gerobak yang telah di siapkan dan menancap pada jerami berbentuk manusia itu, Setelah beberapa waktu Amonus menyuruh pasukannya untuk menarik gerobak-gerobak itu dengan tali tambang yang sebelumnya telah di ikatkan pada gerobak.


 Pasukan Nedil pun mengira pasukan Asias telah mundur dan melaporkanya kepada jendral Visinan, jendral dari kerajaan Nedil. 

"Mereka telah mundur jendral,mereka hanyalah pasukan yang lemah" ucap salah satu prajurit Nedil

 Mendengar hal tersebut jendral Visinan pun tertawa menertawakan pasukan Asias dan memerintahkan beberapa prajuritnya untuk mengecek Medan perang. Setibanya di sana prajurit Nedil pun kaget melihat situasi yang ada, mereka tidak melihat satupun jasad, yang ada hanyalah jejak-jejak roda gerobak di tanah.
 

 Setelah mendengarkan laporan dari prajuritnya, jendral Visinan pun menyadari bahwa dirinya telah di kelabui oleh Amonus ,menyadari hal tersebut visinan pun murka dan menyuruh pasukannya bersiap untuk membalas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun