Semua pasukan Asias pun mulai mempersiapkan strategi yang di buat Amonus,ratusan gerobak yang di isi jerami berbentuk manusia pun telah di buat. Mulai pada malam hari Amonus memerintahkan pasukannya untuk maju ke depan benteng pertahanan pasukan Nedil sembari membawa gerobak-gerobak itu sampai ke depan benteng pertahanan Nedil ,Lalu Amonus memerintahkan pasukan untuk membuat asap yang sangat tebal. Pasukan Nedil yang mengira bahwa pasukan Asias bersiap untuk menyerang, mulai menyiapkan pasukannya di benteng pertahanan.
 Amonus memulai dengan memerintahkan sebagian besar  pasukanya untuk  mudur ke zona aman lalu menyuruh pemanahnya untuk memanah benteng Nedil sebagai provokasi, tidak lebih dari 100 anak panah di tembakan oleh pasukan Asias dan di balas oleh pasukan Nedil dengan ribuan anak panah. Ribuan anak panah itu menghujani gerobak-gerobak yang telah di siapkan dan menancap pada jerami berbentuk manusia itu, Setelah beberapa waktu Amonus menyuruh pasukannya untuk menarik gerobak-gerobak itu dengan tali tambang yang sebelumnya telah di ikatkan pada gerobak.
 Pasukan Nedil pun mengira pasukan Asias telah mundur dan melaporkanya kepada jendral Visinan, jendral dari kerajaan Nedil.Â
"Mereka telah mundur jendral,mereka hanyalah pasukan yang lemah" ucap salah satu prajurit Nedil
 Mendengar hal tersebut jendral Visinan pun tertawa menertawakan pasukan Asias dan memerintahkan beberapa prajuritnya untuk mengecek Medan perang. Setibanya di sana prajurit Nedil pun kaget melihat situasi yang ada, mereka tidak melihat satupun jasad, yang ada hanyalah jejak-jejak roda gerobak di tanah.
Â
 Setelah mendengarkan laporan dari prajuritnya, jendral Visinan pun menyadari bahwa dirinya telah di kelabui oleh Amonus ,menyadari hal tersebut visinan pun murka dan menyuruh pasukannya bersiap untuk membalas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H