kita teliti lebih dalam di manakah zona subhat itu sendiri ?
di dalam peraktiknya di perbankan Syari'ah dalam pembiayaan talangan haji menggunakan Akad QARDH WAL UJRAH, akad tersebut adalah gabungan daripada dua bentuk akad yakni akad qardh (pinjaman) dengan akad ijarah (sewa). pengambilan ujrah pada sewa di lakukan oleh LKS secara berbeda-beda, berdasar jumlah talangan yang di berikan.
di sinilah letak zona syubhat pada pelaksanaannya di perbankan Syari'ah. ada dua pelanggaran pelaksanaan akad Qardh, yakni :
1. penggabungan dua akad, dan penggabungan dua akad ini jelas bertentangan pada hadits nabi di atas.
2. dan pelanggaran fatwa No:29/DSN-MUI/VI/2002, yang di dalam nya di sebutkan bahwa jumlah ujrah tidak boleh di kaitkan dengan jumlah talangan yang telah di berikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H