Mohon tunggu...
Fahrezi Ahmada
Fahrezi Ahmada Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mahasiswa uin malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Generasi Muda Harus Mengerti Penerapan Nilai-Nilai dalam Kelima Sila

1 Oktober 2024   04:32 Diperbarui: 1 Oktober 2024   04:32 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nilai-nilai Pancasila memang dirancang sebagai landasan hidup berbangsa dan bernegara  bagi Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila adalah Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan sosial.  Nilai nilai luhur yang terkandung di dalamnya menjadi pedoman dalam membangun masyarakat yang adil, makmur, dan beradab. 

Namun, dalam penerapannya hal ini sering diuji oleh perkembangan zaman. Menerapkan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sehari hari adalah langkah penting untuk membangun karakter bangsa yang berakhlak mulia, saling menghormati, bertanggung jawab, dan lain-lain. Saya akan menjelaskan pentingnya penerapan nilai-nilai pancasila antara lain:

  • Menjaga persatuan dan kesatuan, dikarenakan pancasila menjadi pemersatu keberagaman bangsa Indonesia. Dengan mengamalkan nilai-nilai persatuan kita dapat menjaga keutuhan NKRI.
  • Membangun karakter bangsa, seperti halnya yang sudah saya sebutkan bahwasalnya penerapan nilai-nilai pancasila akan membentuk karakter yang bermoralitas.
  • Mewujudkan kesejahteraan Bersama, dengan menerapkan nilai-nilai gotong royong dan kerjasama, kita dapat mewujudkan kesejahteraan Bersama bagi seluruh rakyat Indonesia
  • menjamin keadilan sosial, penerapan pancasila yang baik akan menciptakan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa memandang suku, ras, agama, dan golongan.

Namun, dalam penerapan nilai-nilai pancasila juga terdapat beberapa tantangan diantaranya:

  • Melemahnya nilai-niai moral. Pengaruh globalisai dan modernisasi adalah tantangan besar dalam nilai-nilai moral bagi bangsa Indonesia. Hal ini dapat menimbulkan kebingungan dan ketidakpastian dalam menentukan sikap dan perilaku dikarenakan perubahan nilai.
  • Korupsi. Perilaku korupsi yang merajalela akan merusak tatanan kehidupan dalam berbangsa dan bernegara.
  • Diskrminasi dan intoleransi. Perbedaan suku, ras, agama, dan golongan seringkali memicu hal-hal yang bertentangan dengan pancasila.

Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan melalui berbagai cara antara lain:

  • Pendidikan: Menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini melalui pendidikan formal dan nonformal.
  • Keluarga: Menjadikan keluarga sebagai lingkungan pertama dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila.
  • Masyarakat: Berpartisipasi aktif dalam kegiatan masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.
  • Negara: Pemerintah membuat kebijakan yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila.

Contoh penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari:

  • Sila pertama: Menghargai perbedaan agama dan keyakinan, menjaga kerukunan umat beragama.
  • Sila kedua: Menolong sesama, bersikap adil, menghormati hak asasi manusia.
  • Sila ketiga: Mencintai tanah air, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
  • Sila keempat: Mengutamakan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan dan juga menghargai pendapat orang lain.
  • Sila kelima: Melaksanakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dengan tidak melakukan tindakan diskriminatif.

Apa nilai-nilai  moralitas dalam kelima sila?

Pancasila bukanlah hanya sekedar dasar acuan negara, tetapi juga menjadi acuan moral bagi seluruh rakyat Indonesia. Setiap sila dalam pancasila mengandung nilai-nilai moral yang sangat mendasar dan universal. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai penerapan nilai-nilai moralitas dalam kelima pancasila:

1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa

Nilai moral yang terkandung adalah kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, toleransi terhadap agama lain, dan kebebasan beragama. Penerapan yang dilakukan seperti menghormati tempat ibadah agam lain, menjaga kerukunan umat beragama, tidak memaksakan agama kepada orang lain.

2. Sila Kedua: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Nilai moral yang terkandung adalah rasa kemanusiaan, kasih sayang, dan persamaan derajat.Penerapan yang dilakukan seperti menolong sesama, tidak diskriminasi, menghormati hak asasi manusia, bersikap adil dalam segala hal.

3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia.

Nilai moral yang terkandung adalah cinta tanah air, kesatuan dan persatuan bangsa. Penerapan yang dilakukan seperti menjaga keutuhan NKRI, menghindari perpecahan, menghargai keberagaman suku, bangsa dan budaya.

4. Sila Keempat: Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan

Nilai moral yang terkandung adalah demokrasi, musyawarah, mufakat, dan semangat gotong royong. Penerapan yang dilakukan seperti berpartisipasi dalam kegiatan demokrasi, menghargai pendapat orang lain, menyelesaikan masalah secara musyawarah atau diselesaikan Bersama-sama.

5. Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Nilai moral yang terkandung adalah keadilan, kesejahteraan, dan gotong royong. Penerapan yang diilakukan seperti  menciptakan keadilan sosial, mengurangi kesenjangan sosial, saling membanau sesama.

Apakah ada upaya konkret untuk generasi muda dalam mengimplementasikan nilai-nilai pancasila?

Upaya konkret generasi muda dalam mengimplementasikan nilai-nilai pancasila:

1. Pendidikan Karakter:

  • Belajar secara aktif: Mencari tahu lebih dalam tentang sejarah dan makna Pancasila.
  • Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler: Bergabung dalam organisasi atau komunitas yang fokus pada pengembangan karakter dan nilai-nilai Pancasila.
  • Menjadi tutor sebaya: Membantu teman-teman yang kesulitan memahami nilai-nilai Pancasila.

2. Lingkungan Sosial:

  • Menghormati perbedaan: Menghargai keberagaman suku, agama, ras, dan antar-golongan.
  • Gotong royong: Aktif dalam kegiatan sosial di lingkungan sekitar, seperti kerja bakti atau membantu sesama.
  • Menjadi relawan: Berkontribusi dalam kegiatan sosial kemanusiaan.

3. Dunia Digital:

  • Bijak menggunakan media sosial: Menyebarkan konten positif dan menghindari hoaks.
  • Menggunakan teknologi untuk kebaikan: Mengembangkan aplikasi atau platform yang bermanfaat bagi masyarakat.
  • Menjadi digital citizen yang baik: Menghormati hak cipta dan tidak melakukan cyberbullying.

4. Lingkungan Pendidikan:

  • Aktif dalam organisasi mahasiswa: Mengusulkan program-program yang bernilai positif dan relevan dengan nilai-nilai Pancasila.
  • Menjadi contoh yang baik: Menunjukkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila di lingkungan kampus.
  • Berpartisipasi dalam kegiatan kemahasiswaan: Mengikuti seminar, workshop, atau diskusi yang berkaitan dengan Pancasila.

5. Lingkungan Politik:

  • Memilih pemimpin yang baik: Memilih pemimpin yang memiliki integritas dan berkomitmen pada nilai-nilai Pancasila.
  • Menjadi pengawas aktif: Mengetahui hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta mengawasi jalannya pemerintahan.
  • Menyebarkan informasi yang benar: Meluruskan informasi yang salah tentang politik dan pemerintahan.

Intinya, generasi muda memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila. Dengan tindakan nyata dan konsisten, kita dapat menciptakan Indonesia yang lebih baik dan bermartabat.

Apa saja peran keluarga dalam pendidikan kewarganegaraan bagi generasi muda?

Keluarga merupakan pondasi pertama dan utama dalam pembentukan karakter anak, termasuk dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila. Peran keluarga sangat krusial karena anak akan meniru dan menyerap nilai-nilai yang ada di lingkungan terdekatnya, terutama keluarga. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan oleh keluarga dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila pada anak

  • Keteladanan:  Orang tua menjadi contoh langsung bagi anak. Tunjukkan sikap dan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila seperti toleransi, gotong royong, dan kejujuran. Libatkan anak dalam kegiatan sehari-hari yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila, misalnya membantu tetangga yang membutuhkan atau beribadah bersama.
  • Komunikasi yang Efektif: Ciptakan suasana yang nyaman untuk berkomunikasi dengan anak. Ajarkan nilai-nilai Pancasila secara sederhana dan sesuai dengan usia anak. Dengarkan pendapat anak dan berikan penjelasan yang mudah dipahami.
  • Pembiasaan: Libatkan anak dalam kegiatan sehari-hari yang dapat menanamkan nilai-nilai Pancasila, seperti makan bersama, berdoa bersama, atau membersihkan rumah bersama. Ciptakan rutinitas yang positif dan konsisten.
  • Cerita dan Dongeng: Ceritakan kisah-kisah inspiratif yang mengandung nilai-nilai Pancasila.Gunakan dongeng atau cerita rakyat yang mengajarkan nilai-nilai moral.
  • Pendidikan Agama: Ajak anak untuk beribadah sesuai dengan agama yang dianut. Ajarkan nilai-nilai agama yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.
  • Pendidikan Karakter: Ikuti perkembangan anak dan berikan pendidikan karakter yang sesuai dengan usianya. Libatkan anak dalam kegiatan yang dapat mengembangkan soft skills seperti empati, kerjasama, dan kepemimpinan.

Kesimpulannya adalah generasi muda harus menyadari bahwa nilai-nilai Pancasila adalah warisan luhur bangsa yang harus dilestarikan. Dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini, diharapkan generasi muda dapat tumbuh menjadi generasi emas yang mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun