Mohon tunggu...
FAHREZA ANANDITA PP
FAHREZA ANANDITA PP Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UIN MALANG

OLAHRAGA DAN KESENIAN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tentang G30S PKI dan Ideologi Indonesia

9 Oktober 2022   20:49 Diperbarui: 27 Oktober 2022   00:02 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


c. Sikap pemerintah yang tidak bisa mengambil keputusan untuk membubarkan PKI, menimbulkan kemarahan publik.


d. Munculnya protes besar-besaran oleh individu dan mahasiswa anggota WE, KAPPI
dan KAPI menuntut pembubaran PKI dan ormas-ormasnya. Kebutuhan mereka disebut TRITURA atau tiga kebutuhan masyarakat, yaitu:


1. Pembubaran PKI.
2. Bersihkan kabinet Dwikora dari unsur-unsur PKI.
3. Menurunkan harga barang.


e. Pemerintah mereformasi (memperbaharui) Kabinet Dwikora menjadi Kabinet Dwikora, yang diselesaikan dengan mengangkat kabinet yang terdiri dari seratus menteri sehingga dikenal sebagai Kabinet Seratus Menteri. Akan tetapi, pembentukan kabinet tersebut mendapat tentangan dari Amerika Serikat dan rakyat, karena di dalam kabinet menteri-menteri pro-PKI atau pendukung PKI selalu diangkat, sehingga mereka turun tangan di jalanan dengan meratakan ban mobil. calon setingkat menteriy ang akan diperkenalkan. Aksi tersebut menewaskan seorang mahasiswa bernama Arif Rahman Hakim. Meninggalnya Arif Rahman Hakim telah mempengaruhim unculnya protes yang lebih besar yang dipimpin oleh mahasiswa muda Indonesia di Jakarta dan daerah lainnya.

f. Pada tanggal 25 Februari 1966, Presiden Soekarno membubarkan Amerika Serikat karena dipandang sebagai penyebab munculnya protes yang dipimpin oleh anak-anak muda Indonesia.

Pada tanggal 11 Maret 1996 diadakan rapat kabinet untuk membahas krisis politik nasional. Namun, proses pengujian tidak dapat diselesaikan karena di luar gedung terdapat pasukan tak dikenal yang dianggap membahayakan keselamatan Presiden Soekarno.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun