Setelah itu, kita memikirkan alasan kita menyimpan barang. Misalnya, sebuah totebag yang kita simpan dari orang lain sebagai kado ulang tahun. Kita memikirkan apakah perlu kita menyimpannya? Sebab jika semakin menumpuk, ruang di rumah kita menjadi semakin terbatas. Sehingga alangkah baiknya, jika tidak dipergunakan, lebih baik kita berikan ke teman atau orang lain yang membutuhkan.
Kemudian kita harus menerapkan Everything in its place. Kita harus mengetahui suatu barang dan dimana letaknya. Misalnya, sebuah sepatu kita letakkan di ruang tamu. Padahal ruang tamu merupakan tempat yang intim bagi keluarga.
Sepatu seharusnya diletakkan di rak sepatu. Walaupun banyak sepatunya, harus diletakkan di tempat tersebut. Atau, kita harus mengeluarkan sepatu yang tidak terpakai dan didonasikan ke orang lain atau dijual.
Menjadi minimalis menarik, kan? Sederhana dan bijak memilih suatu hal membuat ruang kita semakin lebar dan nyaman. Setres pun berkurang dan kenyamanan pun meningkat.
Sebab, filsuf asal China, Lao Tzu pernah berpesan “Orang yang merasa cukup dengan ia miliki adalah orang yang kaya.”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H