Mohon tunggu...
Fahrani Maulidina
Fahrani Maulidina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemanfaatan Media Sosial dalam Kampanye Politik Pemilihan Presiden Prabowo Subianto dan Gibran RakaBuming Raka

1 Juni 2023   17:36 Diperbarui: 29 Desember 2023   03:03 1190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.pinterest.com 

Beberapa studi telah mengeksplorasi hubungan antara pemanfaatan media sosial oleh kandidat dan partisipasi pemilih. Pertanyaan mengenai sejauh mana media sosial memotivasi pemilih untuk terlibat secara aktif, menyebarkan informasi, dan berpartisipasi dalam kampanye politik menjadi fokus penelitian ini.

  • Dinamika Pemilihan Presiden di Indonesia:

Kajian tentang pemilihan presiden sebelumnya di Indonesia memberikan konteks historis dan sosial untuk pemahaman dinamika kampanye. Pemahaman terhadap isu-isu krusial, dinamika politik regional, dan peran media dalam pemilihan sebelumnya memberikan kerangka kerja yang penting.

  • Pemanfaatan Media Sosial oleh Figur Politik Indonesia:

Penelitian yang mendalam mengenai pemanfaatan media sosial oleh tokoh-tokoh politik Indonesia dapat memberikan wawasan tentang tren dan strategi yang mungkin digunakan oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Analisis terhadap keterlibatan sebelumnya dan dampaknya dapat menjadi panduan berharga dalam memahami potensi kampanye politik mereka.

Dengan merinci literatur-literatur ini, penelitian ini diharapkan dapat membangun pada pengetahuan yang ada dan menyediakan kontribusi baru terhadap pemahaman tentang pemanfaatan media sosial dalam kampanye politik, khususnya dalam konteks Pemilihan Presiden 2024 yang melibatkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Metode

  • Analisis Konten Media Sosial

Kualitatif: Menganalisis konten yang diunggah oleh kandidat dan pendukungnya di platform media sosial. Memeriksa jenis konten, narasi yang dibangun, dan pesan-pesan kunci yang disampaikan.

Kuantitatif: Menggunakan alat analisis teks dan gambar untuk mengukur frekuensi dan popularitas kata kunci, hashtag, dan jenis konten tertentu. Mengidentifikasi tren yang muncul dan pola-pola dalam komunikasi.

  • Survei dan Wawancara

Kualitatif dan Kuantitatif: Melakukan survei online atau wawancara dengan pemilih potensial untuk mengevaluasi sejauh mana media sosial memengaruhi persepsi mereka terhadap kandidat. Mengumpulkan data kuantitatif untuk mengukur tingkat partisipasi dan pengaruh media sosial dalam pembentukan opini.

  • Analisis Jaringan Sosial

Kualitatif dan Kuantitatif: Menggunakan analisis jaringan sosial untuk memahami sejauh mana kandidat dan tim kampanye terlibat dalam interaksi online. Menilai hubungan dan pola keterlibatan dengan kelompok-kelompok pengguna media sosial tertentu.

  • Analisis Sentimen

Kuantitatif: Menggunakan analisis sentimen untuk mengevaluasi respons pemilih terhadap konten media sosial. Menilai apakah respons bersifat positif, negatif, atau netral, dan bagaimana hal ini dapat memengaruhi persepsi publik.

  • Analisis Penggunaan Hashtag dan Trending Topics:

Kuantitatif: Mengidentifikasi dan menganalisis penggunaan hashtag dan trending topics yang terkait dengan kampanye politik. Menilai sejauh mana pesan-pesan kampanye menyebar di kalangan pengguna media sosial.

  • Analisis Engagement:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun