Mohon tunggu...
fahni maulina
fahni maulina Mohon Tunggu... Guru - Guru di UPT SMPN 1 SALO,KAB.KAMPAR,RIAU

suka bertemu dengan orang-orang baru,traveling dan mencoba hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tugas Modul 3.1 Koneksi antar Materi Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

16 Februari 2023   00:06 Diperbarui: 16 Februari 2023   00:10 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan adanya nilai-nilai kebajikan yang tertanam di diri kita dan ketiga prinsip tersebut,maka sebuah keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan dan tidak ada yang merasa dirugikan,sehingga akan mendorong terwujudnya suasana positif dalam ekosistem sekolah.

3. Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.

Pembimbingan yang telah dilakukan oleh fasilitator dan pengajar praktik saya selama proses pendidikan guru penggerak ini telah membantu saya mengevaluasi keputusan yang telah saya ambil. Apakah keputusan tersebut sudah berpihak kepada murid, apakah sudah sejalan dengan nilai-nilai kebajikan universal, apakah keputusan yang diambil bermanfaat untuk banyak orang dan apakah keputusan yang diambil tersebut dapat dipertanggung jawabkan. Hal-hal ini tentunya bisa terbantukan dengan adanya sesi coaching yang telah dibahas pada modul 2, Pentingnya pendekatan Coaching dilaksanakan oleh guru, karena guru dalam hal ini sebagai coach akan menggali potensi yang dimiliki oleh muridnya dengan memberi pertanyaan pemantik sehingga murid dapat menemukan potensi yang terpendam dalam dirinya untuk dapat menyelesaikan masalahnya sendiri. Untuk dapat mengambil sebuah keputusan dengan baik maka keterampilan coaching akan membantu kita sebagai pemimpin pembelajaran dengan pertanyaan- pertanyaan untuk memprediksi hasil dan berbagai opsi dalam pengambilan keputusan. Coaching dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat yang akan berpengaruh sehingga terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman dengan demikian akan berpengaruh bagi peserta didik dalam proses pembelajaran.

4. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek social emosionalnya sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan terutama masalah dilema etika. pendidik dalam hal ini guru harus mampu melihat dan memahami kebutuhan belajar muridnya serta mampu mengelola kompetensi sosial dan emosional yang dimiliki dalam mengambil sebuah keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Dalam proses pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, diperlukan kompetensi sosial emosional seperti kesadaran diri (self awareness), pengelolaan diri (self management), kesadaran sosial (social awareness) dan ketrampilan berhubungan sosial (relationship skills). Sehingga diharapkan proses pengambilan keputusan dapat dilakukan secara sadar penuh (mindfull), terutama sadar dengan berbagai pilihan , konsekuensi yang akan terjadi, dan meminilisir kesalahan dalam pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan membutuhkan keberanian dan kepercayaan diri untuk menghadapi konsekuensi dan implikasi dari keputusan yang kita ambil karena tidak ada keputusan yang bisa sepenuhnya mengakomodir seluruh kepentingan para pemangku kepentingan. Namun tujuan utama pengambilan selalu pada kepentingan dan keberpihakan pada anak didik

 5. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Sebagai pendidik kita harus bisa memahami permasalahan yang terjadi,apakah masalah tersebut merupakan masalah dilema etika atau bujukan moral. Dengan adanya nilai-nilai yang tertanam pada diri seorang pendidik baik nilai inovatif,mandiri,kolaboratif,reflektif dan berpihak pada murid,seorang pendidik akan menuntun muridnya untuk dapat mengenali potensi yang ada pada dirinya dalam mengambil keputusan dan mengatasi masalah yang dihadapi sehingga dengan nilai-nilai yang dimilikinya akan berpengaruh pada keputusan yang akan diambilnya baik secara sadar ataupun tidak. Jika nilai-nilai yang dianutnya nilai-nilai positif maka keputusan yang diambil akan tepat, benar dan dapat dipertanggung jawabkan dan begitupun sebaliknya jika nilai-nilai yang dianutnya tidak sesuai dengan kaidah moral, agama dan norma maka keputusan yang diambilnya lebih cenderung hanya benar secara pribadi dan tidak sesuai harapan kebanyakan pihak

6. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman

Pengambilan keputusan yang terkait dengan masalah-masalah moral dan dilema etika hanya dapat tercapai jika  dilakukan dengan menentukan 4 paradigma, 3 prinsip pengambilan keputusan dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Dapat dipastikan bahwa jika pengambilan keputusan dilakukan secara akurat melalui proses analisis kasus yang cermat dan sesuai dengan 9 langkah tersebut, maka keputusan tersebut diyakini akan mampu mengakomodasi semua kepentingan dari pihak-pihak yang terlibat dan tidak ada pihak yang merasa dirugikan , maka hal tersebut akan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman

 7. Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Dalam pengambilan keputusan terutama mengenai masalah norma dan dilema etika ini memang banyak sekali tantangan nya. Banyak hal yang harus dipertimbangkan agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan dan dapat mengakomodir semua kepentingan dari pihak-pihak yang terlibat serta Keputusan yang diambil harus lah selalu berpihak pada murid. Tantangan -- tantangan yang sering terjadi biasanya tidak adanya keberanian dan rasa percaya diri dalam pengambilan keputusan terutama bila berbenturan dengan nilai-nilai yang sama-sama benar, sering terjadi perbedaan pandangan di antara pihak-pihak yang terlibat dalam kasus yang mempersulit tercapainya kesepakatan, dan sering dalam pengambilan keputusan tersebut , kita tidak mempunyai pilihan yang lain karena aturan yang ada pada pimpinan/ sekolah,, adanya nilai-nilai kesetiakawanan yang masih kental dalam budaya di lingkungan menimbulkan rasa kasihan lebih dominan dan terburu-buru dalam pengambilan keputusan. Semua tantangan -- tantangan tersebut dapat merubah paradigma dilingkungan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun