Mohon tunggu...
Fahmi Ramadhani Setiawan
Fahmi Ramadhani Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa SV IPB

Dari kata-kata hingga mengubah dunia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perubahan Dunia Pendidikan di Tengah Pandemi Covid-19

12 Juli 2021   10:31 Diperbarui: 12 Juli 2021   10:43 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah mengupayakan dengan melalukan pemerataan jaringan yang dilakukan secara bertahap. Dari 83.218 desa yang ada di Indonesia, masih ada 12.548 desa yang belum mendapatkan akses internet yang memadai, termasuk akses 4G. Sinyal 4G dinilai penting untuk kegiatan PJJ terutama di wilayah 3T atau wilayah non-3T tapi belum ada sinyal 4G tersebut. Kominfo mengklaim perencanaan pemerataan jaringan di Indonesia dapat dilakukan sekitar 2032 bahkan akan dipercepat hingga tahun 2022. Dengan ratanya jaringan di Indonesia akan berpengaruh tak hanya disektor pendidkan tetapi disektor lainya akan lebih mudah dan cepat.

Penyesuaian Kurikulum 

Lembaga pendidikan berupaya menyiapkan bahan ajar melalui aplikasi yang akan digunakan untuk pembelajaran daring dan menyederhanakan capaian belajar ditengah pandemi Covid-19, hal dilakukan agar para siswa tidak terbebani dengan terlalu banyak kompetensi dasar. 

Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Pengertian Kurikulum adalah "Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu." Kurikulum yang digunakan tetep mengunakan K-13 namun ada beberapa pemangkasan materi.

Beberapa contoh penyederhanaan kurikulum antara lain adalah, untuk mata belajar Bahasa Indonesia kelas I SD, KD dikurangi sebanyak 45 persen. Sementara untuk kelas II SD dikurangi 40 persen. 

Untuk jenjang menengah, kelas VII SMP KD dikurangi sebanyak 56 persen, dan kelas X SMA KD dikurangi sebanyak 61 persen. Penyesuaian kurikulum ini menjadi upaya Kemendikbud dalam pelaksaan Pembelajaran Jarak Jauh di tengah pandemi Covid-19. Dengan pemahaman materi yang terbatas diharapkan para siswa tetap memenuhi target capaian belajar selama satu semester.

Menurunnya Semangat Belajar Siswa

Karena kurang terpantaunya siswa dalam menjalani PJJ ini membuat siswa seakan-akan bebas bermalas-malasan. Solusi untuk meningkatkan semangat belajar siswa adalah dengan membuat suasana belajar yang asik dan menarik. Pengawasan orang tua juga berperan penting untuk menambah motivasi anak untuk belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Henry (2020) bahwa dengan bantuan pengawasan orangtua dengan baik maka siswa dapat mengikuti pelajaran dan termotivasi dalam belajar.

Penutup

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dunia pendidikan di masa pandemi Covid-19 mengalami perubahan. Pembelajaran yang semula dilakukan dengan tatap muka sekarang harus melalui daring.  Dari perubahan ini memberikan dampak pada pengajar dan siswa. Pengajar diharapakan untuk dapat menyesuaikan perubahan kurikulum dan memanfaatkan teknologi dengan sebaik mungkin. Para siswa juga dapat untuk tetap semangat dalam belajar.

Penulis : Fahmi Ramadhani Setiawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun