Mohon tunggu...
Fahmi Nouval Dzulfikri
Fahmi Nouval Dzulfikri Mohon Tunggu... Musisi - Musisi

Seorang penikmat dan pencipta musik yang memiliki ketertarikan dibidang kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Awal Mula dan Perkembangan Era Postmodern

1 Oktober 2023   18:07 Diperbarui: 1 Oktober 2023   18:41 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Era postmodern merupakan salah satu fase signifikan dalam perkembangan sejarah pemikiran dan seni. Era ini mencerminkan perubahan paradigma dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk seni, filosofi, sastra, dan arsitektur. Dalam artikel ini, kita akan membahas awal mula era postmodern, perkembangannya, dan beberapa tokoh yang memperkenalkannya kepada dunia.

Era postmodern muncul sebagai reaksi terhadap era modern yang mendominasi sebagian besar abad ke-20. Era modern dikenal dengan keyakinan pada progres, rasionalitas, objektivitas, dan narasi tunggal yang memandu perkembangan ilmu pengetahuan, seni, dan budaya. Namun, seiring berjalannya waktu, keyakinan-keyakinan ini mulai diguncang oleh berbagai peristiwa sejarah, seperti Perang Dunia II, perubahan sosial, dan revolusi budaya.

Perkembangan era postmodern dapat ditelusuri hingga dunia filsafat. Salah satu tokoh yang memainkan peran kunci dalam memperkenalkannya adalah Jean-Franois Lyotard. Dalam karyanya yang terkenal, "The Postmodern Condition," Lyotard membahas pergeseran dari metanaratif modern ke fragmen-fragmen berbagai cerita kecil. Ia menggambarkan dunia postmodern sebagai dunia tanpa satu narasi besar yang memandu.

Perkembangan era postmodern juga tercermin dalam sastra. Penulis seperti Jorge Luis Borges, Italo Calvino, dan Salman Rushdie menciptakan karya-karya yang penuh dengan permainan kata, referensi silang, dan narasi non-linier. Mereka menantang konsep sastra tradisional dengan menciptakan karya yang kompleks dan sering kali ambigu.

Dalam seni rupa, era postmodern ditandai dengan penolakan terhadap prinsip-prinsip modernisme seperti keaslian dan kesempurnaan. Seniman-seniman seperti Andy Warhol, Jeff Koons, dan Jean-Michel Basquiat mengadopsi gaya yang lebih ironis dan sering kali menggunakan materi yang dianggap "rendah" seperti barang-barang konsumen dalam karya-karya mereka.

Dalam arsitektur, era postmodern menghadirkan perubahan signifikan dalam pendekatan terhadap desain bangunan. Tokoh seperti Robert Venturi dan Denise Scott Brown memimpin gerakan arsitektur postmodern dengan penekanan pada keberagaman gaya dan referensi sejarah. Bangunan-bangunan postmodern sering kali mencampurkan elemen-elemen yang kontras dan memiliki unsur-unsur humor.

Era postmodern juga mencerminkan perubahan dalam budaya populer dan perilaku sosial. Penggunaan teknologi komunikasi dan media massa menjadi lebih menonjol, sementara konsep realitas dan identitas menjadi lebih fleksibel dan terfragmentasi. Globalisasi juga memainkan peran penting dalam pembentukan era postmodern dengan menyatukan berbagai budaya dan nilai-nilai dalam cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Tokoh Utama Era Postmodern

Jean-Franois Lyotard

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, Lyotard adalah seorang filsuf Prancis yang memainkan peran penting dalam pengenalan era postmodern. Karyanya "The Postmodern Condition" menjadi referensi kunci dalam pemahaman era ini.

Jorge Luis Borges

Penulis Argentina ini dikenal karena karya-karyanya yang menggabungkan elemen-elemen sastra dan filsafat dengan referensi silang yang kompleks. Ia sering dianggap sebagai salah satu tokoh sastra postmodern paling berpengaruh.

Andy Warhol

Seniman Amerika ini dikenal karena gerakan seni pop-nya dan penggunaan estetika konsumen dalam karyanya. Warhol menjadi ikon seni rupa postmodern dengan karya-karyanya yang menggabungkan seni dan komersialisme.

Robert Venturi

Sebagai arsitek terkemuka dalam gerakan arsitektur postmodern, Venturi memimpin upaya untuk menggeser paradigma dalam desain bangunan. Ia menekankan keragaman dan fleksibilitas dalam gaya arsitektur.

Salman Rushdie

Penulis asal India ini terkenal karena novelnya yang kontroversial, "The Satanic Verses," yang memunculkan perdebatan global tentang kebebasan berekspresi dan agama. Karyanya mencerminkan kompleksitas identitas budaya dalam era postmodern.

Era postmodern adalah periode yang kompleks dan menarik dalam sejarah pemikiran, seni, dan budaya. Ia muncul sebagai reaksi terhadap keyakinan-keyakinan modernisme dan membawa dengan itu pergeseran dalam cara kita memahami dunia. Tokoh-tokoh seperti Jean-Franois Lyotard, Jorge Luis Borges, dan Andy Warhol memainkan peran penting dalam mengenalkan era ini kepada dunia dan membantu membentuk karakteristik utamanya. Era postmodern adalah era ketidakpastian, refleksi, dan eksperimen, dan warisan filosofis dan seni yang ditinggalkannya masih berpengaruh dalam berbagai bidang hingga saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun