Pak... Buuk... Saat ini aku mulai mengerti arti dari pendidikan yang engkau berikan pada waktu aku kecil dulu.
Aku masih merasakan cambukanmu,
Aku masih merasakan tamparanmu.
Aku masih merasakan bentakanmu
Aku masih merasakan segala pendidikan tegasmu.
Dulu semua itu, mungkin kuanggap engkau tidak sayang denganku, karena seakan-akan aku tidak ada benarnya di hadapanmu, harus menuruti semua kemauanmu.
Aku sempat berpikir, kok aku dibatasi banget sih, kok aku engga seperti yang lain sih. Sampai-sampai aku berpikir, apa aku bukan anak kandungmu. Kok setega ini dengan anakmu sendiri.
Dan kini aku mulai mengerti itu semua.
Dulu, kalau telat makan saja, pasti amarahmu langsung keluar, dan kini, Aku mulai mengerti sulitnya mencari makan demi sesuap nasi.
Dulu, kalau engga tidur siang engkau langsung mencari keberadaanku, dengan membawa seutas kayu yang siap mencambukku. Dan kini aku mulai mengerti jangankan untuk tidur siang, untuk istirahat pun aku tidak bisa, karena sulitnya mencari uang.