Mohon tunggu...
Fahmi Irhamsyah
Fahmi Irhamsyah Mohon Tunggu... Ilmuwan - The Lifelong Learner

Travel Blogger, Travel Preneur, live in the Birmingham United Kingdom, Post Graduate School University State Of Jakarta and Short Course School Of Education University Of Birmingham. Interested in Social Issue, History, Humaniora and Islam II Instagram and fan page @fahmiirhamsyah

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Pilkada di Bogor, Siapa Paling Berpeluang?

25 Januari 2018   11:57 Diperbarui: 25 Januari 2018   18:40 2103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perhelatan Demokrasi Pilkada Kabupaten Bogor akan segera di mulai, sebanyak lima pasang calon telah mendaftarkan diri ke KPU Kabupaten Bogor untuk memperebutkan 3,3 Juta suara. 

Jumlah suara yang sangat tinggi untuk ukuran kabupaten di Indonesia. Dengan jumlah suara yang sangat besar ini mengantarkan Kabupaten Bogor menjadi wilayah yang sangat strategis untuk kemenangan di Jawa Barat dan tentunya akan berdampak pada pemilihan 2019 mendatang sebab Jawa Barat adalah provinsi dengan jumlah pemilih terbanyak di Indonesia.

 Peta politik berbeda dengan Provinsi Jawa Barat

Melihat dari 5 pendaftar dan komposisi pendukungnya maka kita akan menemukan komposisi yang menarik, sebab komposisi partai pendukung di Kabupaten Bogor berbeda dengan komposisi di Jawa Barat. 

Untuk jalur independen terdapat dua pasang calon yaitu pertama, Ade Wardhana Adinata (Ketua DPW Perindo Jawa Barat) berpasangan dengan Asep Ruhiyat seorang birokrat senior Kabupaten Bogor. Kedua, Gunawan Hasan (pengusaha/mantan anggota DPRD) yang berpaasangan dengan Vicky Irama (Putra dari Rhoma Irama).

Calon Bupati yang di usung oleh partai politik yaitu Fitri Putra Nugraha (Nungki ; Hanura) berpasangan dengan Bayu Syahjohan (PDIP). Dari sisi Jumlah suara pasangan ini cukup menarik perhatian publik sebab PDI perjuangan memiliki kursi lebih banyak di DPRD Kabupaten Bogor yaitu 7 kursi sedangkan Hanura 3 kursi dengan perolehan suara masing-masing dalam pemilu 2014 lalu sebesar 322,678 (PDIP) dan 122,736 (HANURA) atau jika dijumlahkan sebesar 445,414 suara. 

Hal ini tentu Menjadi menarik sebab muncul pertanyaan di sebagian masyarakat mengapa PDI Perjuangan seakan tidak percaya diri mengusung kader terbainya untuk menjadi Calon Bupati Bogor.

Calon kedua yang di usung oleh partai politik adalah pasangan Ade Munawaroh Yasin(PPP)-Iwan Setiawan(Gerindra) yang di dukung oleh koalisi PPP, Gerindra dan PKB. Figur Ade Yasin dan ditopang oleh jaringan dan profil sang kakak Rahmat Yasin (Bupati Bogor yang ditangkap KPK) diyakini sebagian pengamat cukup potensial. Di lihat dari sisi kekuatan politik. 

Jumlah Suara partai pendukung Ade Yasin dan Iwan cukup besar dengan jumlah 330,545 (PPP), 313,625 (Gerindra) dan 112,749 (PKB) atau sama dengan 756,919 dengan jumlah gabungan kursi sejumlah 15 kursi ; 7(PPP), 5 (Gerindra) dan 3 (PKB).

Pada kandidat ini terdapat hal yang menarik untuk di amati, yaitu posisi Gerindra. Sebelum pendaftaran di tutup sempat muncul isu akan munculnya poros baru antara PKS, PAN dan akan menarik Gerindra untuk mendukung Haji Maman Daning. 

Banyak masyarakat menantikan koalisi tiga partai ini sehingga memiliki narasi sama dengan di Jawa Barat, namun pada detik-detik terakhir poros tersebut urung terbentuk sebab Gerindra tetap memutuskan untuk mendukung Ade Yasin dan Iwan. Sedangkan gabungan kursi PKS dan PAN tidak mencukupi untuk mencalonkan bupati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun