Tuan Shito bersedekap dan menatap tajam ke arah Andra.
“Kau bisa membohongi polisi, tapi tidak bisa membohongi saya.”
“Beneran, Pak, saya lupa karena….”
“Karena terburu-buru?” Tuan Shito menebak dengan tepat.
Andra hanya bisa mengangguk pelan.
“Waktu adalah hal penting di dunia ini, kau mungkin beruntung tidak mengalami kecelakaan, dan juga... , tepat waktu.” ujar Tuan Shito, yang melirik jam tangannya, pukul 7:58 menit.
“Syukurlah, lain kali saya akan lebih awal, Pak.” ucap Andra, dadanya terasa lapang setelah mengetahui bahwa ia tidak telat.
“Jangan katakan itu pada saya. Katakanlah pada dirimu. Ingatlah, kau tidak bisa meremehkan waktu!” Tuan Shito berlalu meninggalkan Andra yang tertunduk malu.
Juno, teman kerja. Menghampirinya.
“Bukan hal baru, kalau kau selalu telat.” canda Juno yang menyikut bahu kiri Andra.
“Aku tak pernah telat, hanya saja hampir telat.” kata Andra yang berjalan menuju koridor ruangan kerjanya.