Mohon tunggu...
Fahliza Syahira
Fahliza Syahira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memasak, menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Anak Tengah

24 Juni 2024   12:45 Diperbarui: 24 Juni 2024   12:58 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu Anita: "Dian, perhatian bukanlah tentang siapa yang mendapatkan lebih banyak atau lebih sedikit. Perhatian adalah tentang bagaimana kita saling peduli dan memperhatikan satu sama lain. Cinta kami untukmu tidak akan pernah berkurang, meskipun terkadang tidak terlihat sebesar seperti yang kamu harapkan."

Dian mulai merasa lebih baik mendengar kata-kata ibunya. Dia merasakan kehangatan dan kasih sayang yang terpancar dari setiap kata yang diucapkan oleh ibunya.

Dian: "Ibu, aku minta maaf jika aku terlihat sombong atau tidak menghargai perhatian yang telah Ibu berikan."

Ibu Anita: "Tidak, Dian, kamu tidak perlu minta maaf. Kamu hanya perlu memahami bahwa kami mencintai dan menyayangi kamu dengan caranya sendiri. Kami bangga denganmu dan apa pun yang kamu lakukan."

Dian merasakan kelegaan dan kebahagiaan di dalam hatinya. Dia menyadari betapa beruntungnya dirinya memiliki keluarga yang begitu mencintai dan menyayanginya.

Ayah Dian, Bapak Johan, yang mendengar pembicaraan mereka, ikut bergabung.

Bapak Johan: "Dian, apa yang ibumu katakan adalah benar. Kami mencintai kamu tanpa syarat. Kamu adalah anak yang istimewa bagi kami, dan kami selalu akan mendukungmu dalam setiap langkahmu."

Dian: "Terima kasih, Ayah. Aku berjanji untuk selalu menghargai dan menyayangi keluarga ini. Kalian semua adalah harta yang paling berharga bagiku."

Mereka semua merangkul satu sama lain dalam keheningan, merasakan kekuatan cinta dan kebersamaan yang tak tergantikan. Dian merasa dicintai, dihargai, dan diterima sepenuh hati sebagai anak tengah dalam keluarga mereka.

Hari demi hari, Dian semakin menghargai peran dan tempatnya dalam keluarga. Dia belajar untuk menghormati keberhasilan dan keunikan kakak dan adiknya, sambil tetap menjadi dirinya sendiri. Dian menemukan kegembiraan dalam memberikan dukungan dan cinta kepada keluarganya, serta menerima dukungan dan cinta yang mereka berikan kepadanya.

Setiap malam sebelum tidur, Dian selalu berterima kasih dalam doanya atas keluarga yang luar biasa ini. Dia berjanji untuk selalu menjaga hubungan yang indah ini dan berusaha menjadi seseorang yang baik untuk keluarganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun