Tahap berikutnya mengawasi interaksi anak dengan lingkungan sekitarnya. Dunia anak adalah dunia bermain, mereka belajar sendiri akan semua hal yang menurut mereka menarik. Namun hal ini juga harus mendapat pengawasan yang sangat jeli oleh orang tua. Contoh, untuk menjadikan anak perempuan mandiri hindari membedakan mainan laki-laki dan perempuan. Hal ini dapat menghambat kemampuan dan keterampilan pada anak.
Berikutnya kita wajib membantu secara aktif akan tindakan yang akan anak lakukan. Jangan pernah menghambat keputusan yang anak ambil, jika hal itu kurang baik untuk anak maka lebih baik arahkan kepada hal yang lain yang jauh lebih baik. Beri pengertian kepada mereka dan berikan alasan mengapa keputusan yang mereka ambil kurang tepat. Seperti contoh, fokus pada progres da usaha terbaik yang anak lakukan. Saat anak gagal tetap hargai dan dampingi agar ia tak berhenti berusaha.Â
Dan yang terakhir adalah memberikan contoh yang baik bagi anak. Anak ibarat kaset kosong yang dapat kita isi apapaun sesuai keinginan kita. Anak adalah peniru ulung orang tuanya. Lakukan hal yang positif maka anak juga akan melakukan hal demikian. Hal positif dapat kita wujudkan dengan rangkaian kegiatan yang positif bagi anak. Para orang tua dapat memberikan jadwal dengan menyesuaikan umur anak, dimana jadwal tersebut akan mendorong anak pada hal positif yang kita tetapkan dan akan sedikit peluang untuk kegiatan negatif pada anak.Â
Tak lepas dari itu budaya juga menjadi pengaruh dalam pengasuhan anak. Dapat kita lihat, antara pengasuhan orang indonesia dengan orang luar negeri akan jauh berbeda.Â
Mengapa hal tersebut dapat terjadi ?Â
Yang paling mendasar adalah kareka kebiasaan dan pola hidup dan lingkungan kita juga berbeda. Namun hal demikian tidak melulu terdapat perbedaan, disamping hal itu banyak persamaan yang dapat dilihat akan gaya pengasuhan yang diterapkan.Â
Sukses mendidik anak adalah impian semua orang tua dengan cara instan. Namun berusaha akan kesuksesan mendidik anak dengan jerih payah sendiri akan memberikan suatu hal yang tidak bisa kita ungkapkan.Â
John W Santrock. Life Span Development edisi 13
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H