Mohon tunggu...
Silfi Fahima
Silfi Fahima Mohon Tunggu... Novelis - menulis, membaca dan bercerita

semua hal akan terasa lebih bermakna jika kita lakukan bersama dengan orang yang kita cinta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kok Anakku Tidak Secepat Anak Orang Lain Saat Merespon

10 Maret 2021   23:41 Diperbarui: 10 Maret 2021   23:46 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat bayi baru lahir mereka sudah memiliki perkembangan bahasa reseptif yakni, mereka menyadari akan suara-suara yang berada di sekitar mereka. Bayi akan terkejut dengan suara keras yang membuatnya terbangun dari tidur atau suara tidak mereka inginkan. Bayi yang baru lahir juga sudah mendengar percakapan orang-orang yang berada disekitarnya.

Tidak hanya itu selama kurun waktu 0 hingga 1 tahun mereka akan memunculkan respon yang mencenangkan, seperti :

  • Bayi akan memalingkan wajah mereka.
  • Bayi akan tenang setelah mendengar suara yang sangat femiliar dengan mereka, yakni suara ibu mereka.
  • Bayi akan merespon apa yang kita ucapkan dengan senyuman atau yang lain, seakan-akan mereka tahu apa yang sudah kita bicarakan. Bahkan mereka juga bisa merespon dengan menjawab dengan sepatah dua patah kata yang terlontar dari mulut mereka.

Menginjak pada umur berikutnya, rentang umur 1 hingga 3 tahun, anak akan menunjukkan perkembangan yang lain, seperti :

  • Mereka mampu memahami perintah sederhana
  • Mampu mengulangi apa yang kita ucapkan
  • Mengenal suara-suara orang terdekat mereka kecuali ibu mereka. Karena si kecil sudah sangat faham mulai ia lahir dengan mana suara ibu mereka.

Berlanjut pada umur selanjutnya yang berkisar antara 3 hingga 5 tahun, anak akan jauh lebih banyak mengalami perkembangan akan bahasa reseptif mereka.

  • Anak akan mengenali suara selain dari orang tedekat mereka, contoh saura hewan, suara benda dan sebagainya.
  • Anak akan lebih tertarik saat dibacakan buku cerita atau mendengar cerita
  • Mereka mampu memahami dan membedakan mana suara yang biasa mereka dengar dan yang masih asing bagi mereka.

Banyak sekali perkembangan anak yang muncul seiring perkembangan usia mereka. Kita sebagai orang tua juga harus pandai dalam menyikapi perkembangan anak kita, terutama dalam perkembangan bahasa anak kita yang terus meningkat.

Sebagai orang tua jadilah teman bercakap aktif untuk anak, berbicaralah seakan-akan anak kita mengetahui apa yang kita bicarakan, gunakan bahasa yang pas saat berbincang dengan mereka lebihkan kalimat positif sehingga mulai dari dini mereka sudah mendengar kalimat positif yang terlontar dari kita sebagai orang tuanya.

Banyak orang tua yang mungkin belum sadar bahwa kalimat positif pada anak sangat berpengaruh pada memori anak. Bayangkan saja jika kita tidak menyaring apa yang kita atau orang lain ucapkan pada anak kita, maka kalimat kotor dan yang tak pantas diucapkan secara spontan walau kita sendiri tak mengajari secara langsung, kalimat tersebut akan terlontas pada mulut anak kita.

Lalu bagaimana dengan kasus Aditya diawal tadi ?

Terdapat beberapa ciri anak yang mengalami gangguan reseptif,

  • Kesulitan saat mendengarkan bahasa
  • Tidak memperhatikan sesuatu yang menjadi kegiatan dia sebenarnya
  • Tidak bisa mengikuti perintah atau intruksi yang diberikan kepadanya
  • Sulit untuk terfokus akan suatu hal, seperti mendengarkan cerita, mendengarkan perintah seseorang dan lain sebagainya
  • Menjawab pertanyaan dengan jawaban yang tidak masuk akal atau tidak biasa. Biasanya jawaban mereka akan melantur kesana kemari tidak sesuai dengan jawaban yang benar.

Dari semua gangguan maka akan ada dampak yang muncul. Bergitu juga dengan gangguan reseptif pada anak usai dini. Yang akan terganggu pertama adalah konsentrasi pada anak dan akan menyebar pada perilaku mereka,  gaya bahasa mereka, kemampuan membaca dan menulis, keterampilan sosial, sensorik pada anak dan lain sebagainya.

Saya yakin banyak anak yang mungkin terganggu kemampuan resertifnya. Namun bukan berarti kita tidak  bisa menetralisir atau meningkatkan kemampuan mereka kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun