Manusia adalah makhluk yang diciptakan tuhan dengan keadaan yang sempurna diantara makhluk yang lain. Bisa berjalan, berinteraksi, membantu sesama, makan, minun dan lain sebagainya. Semua hal ini merupakan sebuah karunia yang tuhan berikan dengan cara cuma-cuma. Berawal dari lahir hingga kita ditakdirkan untuk meninggal dunia.
Salah satu keunggulan yang manusia miliki adalah kemampuan bahasa yang digunakan sehari-hari. Kemampuan bahasa yang dimiliki semua manusia terprogram mulai mereka lahir di dunia, yang dikembangkan dengan sangat pesat saat memasuki masa anak-anak.Â
Bahkan bisa dibiling pada masa usia dini mereka sama sekali tidak mempelajari apa itu yang dinamakan bahasa. Mulai 0 tahun hingga 6 tahun mereka sama sekali tidak pernah belajar apa itu kosa kata secara khusus. Namun, pada masa ujung usia dininya mereka akan menyimpan kurang lebih 14.000 kosa kata. Jumlah yang sangat menakjubkan bukan ?
 Okeh, sebelum lanjut kita akan sedikit membahas tentang apa itu bahasa.
Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lain misalnya dnegan kata atau gerakan. Perkiraan jumlah bahasa yang adala adalah sekitar 6000-7000 bahasa.
Bahasa terdiri dari dua jenis yakni bahasa lisan yang bisa diucapkan dan bahasa isyarat yang biasanya dengan cara dipraktekkan atau diperagakan. Namun bahasa isyarat juga didukung dengan gerakan bibir yang tak lain adalah bahasa lisan yang diucapkan walua tak bersuara atau dalam artian hanya gerakan bibir saja.
Dua jenis bahasa tersebut memiliki sebuah sistem fonologi yang mengatur bagaimana simbol digunakan untuk mengurutkan morfrem dan sistem sintaks yang membentuk frasa dan penyebutan yang benar.
Fonologi singkatnya adalah semua bunyi-bunyian yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Dimana bunyi merupakan hal terkecil dan akan membantuk suatu suku kata.
Fonologi terdiri dari 2 bagian yakni fonertik atau bagaimana cara memperlajari bunyi sehingga biosa dilafadzkan dan fonemik yang merupakan pembeda sebuah arti. Dengan tiga unc=sur penting yang mendukung ketikan organ ucap manusia menghasilkan fonem,
Pertama adalah udara yang berfungsi sebagai penghantar bunyi
Kedua, artikulator atau bagian alat ucap yang bergerak ketikan melafadzakan bunyi
Dan yang terakhir adalah titik artikulator atau artikulator pasif yang menjadi titik sentuh artikulator.
Selain itu ada juga istilah vokal dan konsonan yang juga berkaitan dengan fonologi. Istillah vokal mungkin sudah sangat tak asing untuk kita, namun jika konsonom tidak banyak orang yang tau apa itu konsonom. Jika vokal hanyaterdiri dari lima huruf saja maka konosom adalah sisa dari jumlah huruf yang ada. Mulai dari b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z. Huruf-huruf ini bisa juga disebut dengan hufuf mati atau huruf yang tidak bisa berdiri sendiri.
Morfem, sebuah gramatikal atau bentuk paling terkecil dari sebuah bahasa. Contoh, imbuhan kata me, -an, me-kan dan lain sebagainya. Morfem masuk kedalam kajian Morfologi yang merupakan sebuah cabang ilmu. Berarti pembentukan kata dalam suatu bahasa.
Contoh minum, terminum, diminum, minuman, diminumkan
Ini merupakan sebuah contoh sebuah kata namun struktusnya berbeda. Asal dari kata-kata diatas adalah dari satu kata yakni "Minum" namun karena struktus yang berbeda sehingga arti katanya juga berbeda.
Kita lanjut pada Sintaks atau sintaksis, singkatnya sintaks adalah aturan dalam membuat sebuah kalimat. Juga merujuk pada peraturan dan prinsip yang mencangkup struktur kalimat dalam bahasa apapun. sistaksis juga bisa berupa frasa atau klausa.
"Ibu membelikan adik tas dari toko tas yang baru saja buka" ini adalah salah satu contoh kalimat sintaksis.
Jika Sintaksis adalah aturan dalam membuat kalimat, Semantik adalah cabang dari pengetahuan tentang bahasa atau linguistik yang menyelidiki akan makna sebuah bahasa. Sintaksis merupakan hubungan antar tanda.
Menurut ferdinand de saussure (1966), semantik memiliki dua komponen yakni komponen mengartikan. Berwujud bunyi dalam bahasa, dan komponen diartikan atau makna dari wujud bunyi yang pertama.
Contoh Uang = Duit
Kedua kata ini memiliki makna yang sama namun bisa memperlihatkan identitas atau kumpulan kelompok pemakaian bahasa yang berbeda.
Pragmatik, hubungan antara tanda dengan orang yang menggunakan tanda tersebut. atau lebih padatnya adalah simbol yang ditunjukkan oleh seseorang.
Semantik dan pragmatik, keduanya saling berhubungan yang satu menjelaskan tentang sebuah makna dan yang satu menjelaskan tentang bagaimana menerapkan sebuah makna atau kata dalam bentuk simbol. Fungsi semantik sebagai sub bab disiplin linguistik yang membahas tentang makna dalam sebuah pembicaraan.
Pragmatik berfungsi lebih pada penggunakan bahasa yang naratif dan penggunaan bahasa yang aktif. Sehingga hal ini sangat bepengaruh terhadap penutur bahasa.mereka harus bisa menggunakan penuturan bahasa dengan tepat agar memiliki maksut atau arti yang tepat juga.
Fonologi, Morfologi, Sintaksis, Semantik dan Pragmatik sejatinya saling berterkaitan. Dimana kelimanya termasuk kedalam linguistik atau pengetahuan, pembelajaran tentang bahasa. Menurut saya sebenarnya manusia sudah mendapatkan bahasa dari saat dalam kandungan, tepatnya pada dua bulan terakhir dalam kandungan atau tujuh bulan usia kandungan.
Janin pada usia tujuh bulan dalam kandungan, sejatinya mereka dapat mendengar suara ibunya, musik, dan suara lainnya. Banyak orang yang juga mengatakan bahwa pada usia-usia kandungan sebelum melahirkan bayi dalam kandungan sudah bisa diajak berinteraksi. Seperti diajak bicara yang tiba-tiba menendang perut ibunya atau yang lain sebagainya.
Jadi penggunaan bahasa yang diterima oleh manusia bermula pada saat mereka di dalam kandungan hingga akhir ajalnya. Sehingga saat bayi berada dalam kandungan ajak interaksi mereka dengan hal-hal yang posifti seperti mengajak ngobrol, diperdengarkan lantunan Al-Qur'an, atau lain sebagainya. Hal ini juga berdampak pada otak bakal anak yang akan lahir.
Suyadi, M. Pd.I, Psikologi belajar Paud, 2009, hal 96
Jhon W Santrock, Life-Span Development, hal 156
https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa
https://id.wikipedia.org/wiki/Morfologi
https://id.wikipedia.org/wiki/Semantik
https://www.dosenpendidikan.co.id/semantik-adalah/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H