Mohon tunggu...
Silfi Fahima
Silfi Fahima Mohon Tunggu... Novelis - menulis, membaca dan bercerita

semua hal akan terasa lebih bermakna jika kita lakukan bersama dengan orang yang kita cinta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahasa Anak adalah Bahasa Orangtuanya

20 Desember 2020   17:12 Diperbarui: 20 Desember 2020   17:25 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Anaknya sudah bisa apa bunda ?"

Banyak pertanyaan yang muncul saat kita memiliki anak yang masih berumur masih balita. Apalagi saat melihat anak kita masih dalam usia dini. Pertanyaan sejenis seakan tidak menanyakan bagaimana perkambangan anak kita, namun seakan membandingkan kemampuan apa yang anak kita pada masa umurnya sudah miliki.

Menakjubkan, satu kata mewakili akan kemampuan berbahasa pada manusia. Semenjak lahir hingga pada umur 6 tahun, anak sama sekali tidak pernah belajar bahasa, baik kosa kata ataupun yang lain. Yang menjadi manakjubkan adalah pada ujung masa usia dininya anak telah menyimpan 14.000 kosa kata.

Pada masa bayi, mereka sudah memperoleh bahasa jauh sebelum ia mengucapkan kata pertamanya. Bahasa ini biasa disebut dengan bahasa ibu dan bahasa ayah, yang mengucapannyaa memuliki ciri khas tersendiri. Dengan penyampaian intonasi dan irama yang unik, seperti orang tua berbicara dengan anak mereka.

Dalam beberapa penelitian, anak faham dan mengerti akan bahasa ayah dan bahasa ibu terjadi karena seringnya pertanyaan yang dilontarkan, sehingga sudah tersimpan pada memori mereka. Secara umum, perkembangan bahasa pada anak usia dini khususnya memiliki pola tersendiri, seperti :

  • Menangis/ menjerit
  • Merambat/ mendengkut
  • Tersenyum
  • Tertawa latah
  • Bercakap-cakap
  • Memanggil dengan satu kata
  • Obrolan tak terarah
  • Mengulangi perkataan

Atau dengan tingkah laku yang lain sesuai dengan kemampuan setiap anak masing-masing. Perkembangan bahasa pada anak usia dini tidak hanya ditinjau atau dilihat dari gaya bahasa yang mereka lontarkan. Perkembangan bahasa anak usai dini juga dapat dilihat dari perkembangan makna dalam artian penggunaan kata-kata dan morfem.

Tidak hanya bahasa yang diungkapkan anak-anak yang bisa menjamin bahwa mereka sudah sempurna dalam perkembangan bahasa, namun susunan kata-kata dan penggunaannya yang tepat juga menjadi nilai apakah mereka sudah berkembang dengan baik atau malah sebaliknya.

 Lalu apa yang dimaksud dengan morfem ?

Morfem adalah satuan bahasa atau gramatik terkecil yang bermakna, yang dapat berupa imbuhan ataupun kata. Selain Morfem terdapat juga istilah Fonem.

Fonem menurut istilah linguistik dan merupakan satuan terkecil dalam sebuah bahasa yang masih bisa menunjukkan perbedaan makna. Jika Morfem berbentuk kalimat maka Fonem berbentuk bunyi. Misalkan perbedaan makna antara harus dan arus. Dari kedua kata tersebut memiliki makna yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun