Menurut yang saya perhatikan, senyuman tersebut menandakan bahwa mereka tengah berfikir dan mengulang kembali perintah kita dalam otak mereka sehingga saat menuliskan di papan tulis tidak akan salah menurut mereka.
Bukan anak-anak jika pemikirannya tak bercampur baur. Sehingga tejadi proses presepsi dalam sistem saraf mereka. Proses ini biasanya berupa tindakan menyusun, mengenalo dan menafsirkan informasi sensoris dengan tujuan memberikan gambaran dan pemahaman.
Menurut Ruch (1967) Presepsi adalah suatu proses tentang petunjuk indrawi dan pengalaman untuk menggambarkan makna situasi tertentu.
Tadi saya berkunjung kerumah salah satu teman saya. Ia merupakan dua anak kecil yang sangat menggemaskan dan juga pandai. Saat saya memaparkan satu materi dengan metode yang sedikit berbeda dengan biasanya. Tanggapan mereka seakan selalu memperhatikan dan mengamati setiap apapun yang mereka lihat, dengar dan rasakan.
Dan baru kali ini saya menyadari bahwa beberapa hal yang dapat mempengaruhi presepsi seseorang khususnya anak-anak adalah mood dan perhatian kita akan mereka.
Setelah saya menjelaskan materi, mereka baru sedikit releks. Seakan sebelumnya mereka sangat memperhatikan apa yang saya jelaskan di papan tulis. Hal ini terlihat dengan jelas saat mereka berdua menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan sangat keras.
Jadi perlukah kita mengetahui apa yang si kecil rasakan dan alami selama ini ?
Para orang tua akan mengetahui dengan sendirinya, betapa perlunya kita berkomunikasi dan mengetahui apa yang mereka rasakan, alami dan mereka sulitkan.
Referensi:
satu, dua, tiga, empat, lima
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H